Pengaruh penggunaan bibit terhadap produksi dan pendapatan petani tebu di lahan kering : studi kasus Kec. Ngadiluwih Kab. Kediri Wilayah kerja PTP XXI-XXII PG Ngadirejo
View/ Open
Date
1990Author
Pratiwi, Ednofi Subersa Rima
Tuanaya, Umar A.S.
Metadata
Show full item recordAbstract
Produksi gula sejak dimulainya program TRI hingga tanun 1987 menunjukkan terjadinya kenaikan produksi, sedangkan produktivitas menurun. Kenaikan produksi selama ini disebabkan oleh peningkatan luas lahan.
Produktivitas tebu di lahan Kering relatif lebih rendah dibandingkan dengan di lahan sawah, namun areal tebu akan mengarah pada penggunaan di jenis lahan ini, sehingga perlu adanya peningkatan produktivitas tebu di lahan kering. Peningkatan produktivitas merupakan hasil dari peningkatan efisiensi. Selain peningkatan efisiensi maka perlu adanya peningkatan pendapatan petani tebu, sehingga kepentingan nasional dan petani dapat tercapai.
Penelitian bertujuan untuk produksi tebu di lahan kering, (1) (2) menduga fungsi mengetahui Keadaan skala usaha, (3) mengetahui pengaruh jenis bibit dan (4) Kategori tanam terhadap produksi dan pendapatan petani serta mencari kombinasi faktor-faktor produksi yang berada pada kondisi pendapatan optimal.
Hasil dari analisis fungsi produksi Cobb-Douglas menunjukkan hanya faktor produksi lahan yang berpengaruh terhadap hablur, dengan nilai 0, 63640. Program TRI yang memberikan paket nyata produksi produksi produksi menyebabkan variasi dari jumlah faktor-faktor yang digunakan rendah sehingga selain lahan seolah-olah tidak faktor-faktor nyata. Peubah boneka untuk jenis bibit dan kategori tanam berpengaruh nyata secara statistik terhadap hablur. Peubah boneka untuk jenis bibit tebu yaitu bibit bagal dan bibit pucuk bernilal 0, 186310 yang berarti pada tingkat penggunaan input yang sama, jumlah hablur yang dihasilkan dari bibit bagal lebih tinggi sebesar 18, 6 persen dari hablur yang dihasilkan bibit pucuk. Peubah boneka untuk kategori tanam yaitu kategori tanam I, 11, 111 dan Kategori tanam IV bernilai 0, 141815 yang berarti hablur dari kategori tanam IV lebih rendah sebesar 14 persen dari hablur pada Kategori tanam I, II dan III...