Kontaminasi Logam Berat Merkuri (Hg) dan Timbal (Pb) Pada Air Laut, Sediman, Lamun dan Teripang Pasir (Holothuria scabra) di Perairan Pantai Desa Ohoitel Kota Tual
Date
2024-01-30Author
Fakoubun, Nadira
Riani, Etty
Krisanti, Majariana
Metadata
Show full item recordAbstract
Pencemaran perairan merupakan masalah yang krusial di semua negara di dunia saat ini
termasuk Indonesia. Meningkatnya jumlah penduduk mengakibatkan tingginya kegiatan
antropogenik yang dilakukan sehingga berdampak pada menurunnya kualitas perairan yang
disebabkan oleh masukan polutan berbahaya akibat aktivitas yang dilakukan manusia tanpa
memperdulikan dampak yang terjadi. Perairan Pantai Desa Ohoitel Kota Tual merupakan salah
satu perairan yang masih terjaga dengan baik kondisi kualitas perairannya dan memiliki potensi
sumberdaya perikanan yang tinggi. Namun demikian, hingga saat ini belum memiliki data
informasi mengenai kandungan logam beratnya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
menganalisis perbedaan dan hubungan kadar konsentrasi logam berat merkuri (Hg) dan timbal
(Pb) yang terlarut pada air laut dan terakumulasi pada sedimen, lamun dari jenis Enhalus
acoroides dan teripang pasir dari jenis Holothuria scabra.
Penelitian ini dilakukan pada bulan September tahun 2022 pada tiga stasiun yang telah
ditentukan secara purposive sampling yakni Stasiun I berlokasi di water intake yaitu instalasi
pengambilan air laut ke bak pendederan (hatchery) di daratan, Stasiun II berlokasi di kurungan
tancap (pen-culture) yang berada di alam pada perairan terbuka dan Stasiun III berlokasi di
pemukiman penduduk setempat. Pengambilan sampel teripang pasir sebagai pembanding diambil
dari hatchery dan kurungan tancap sebanyak enam ekor dengan tiga kali pengulangan kemudian
di analisis di Laboratorium PT. RND Indonesia dengan mengukur kadar konsentrasi Hg dan Pb
menggunakan Atomic Absorption Spectrophotometer (AAS) dengan panjang gelombang 283.3
nm.
Hasil yang diperoleh ditampilkan dalam bentuk nilai rata-rata dan standar deviasi. Logam
berat Hg pada sampel air laut di Stasiun I diperoleh nilai sebesar 0.00100 ± 0.00007 mg/l,
Stasiun II sebesar 0.00096 ± 0.00026 mg/l dan Stasiun III sebesar 0.00101 ± 0.000026 mg/l.
Hasil yang didapatkan tersebut menunjukkan masih di bawah ambang batas baku mutu yang
telah ditetapkan oleh PP RI No 22 Tahun 2021 yaitu 0.001 mg/l. Sedimen diperoleh kadar
konsentrasi Hg di Stasiun I sebesar 0.08557 ± 0.0003 mg/kg, Stasiun II sebesar 0.07761 ± 0.0004
mg/kg dan Stasiun III sebesar 0.08733 ± 0.0004 mg/kg. Hasil yang didapatkan tersebut masih di
bawah ambang batas baku mutu yang telah ditetapkan oleh ANZEEC & ARMCANZ (2000)
yaitu 150 mg/kg.
Konsentrasi Hg di lamun pada Stasiun I sebesar 0.05305 ± 0.0003 mg/l, Stasiun II
sebesar 0.05225 ± 0.0003 mg/l dan Stasiun III sebesar 0.05146 ± 0.0002 mg/l. Hasil yang
didapatkan tersebut menunjukkan sudah di atas ambang batas baku mutu yang telah ditetapkan
oleh PP RI No. 22 Tahun 2021 yaitu 0.001 mg/l. Teripang pasir yang diambil dari hatchery
memiliki konsentrasi Hg sebesar 0.02267 ± 0.00503 ppm dan yang diambil dari kurungan tancap
sebesar 0.02733 ± 0.00306 ppm. Hasil yang didapatkan tersebut menunjukkan sudah di atas
ambang batas baku mutu yang telah ditetapkan oleh PP RI No. 22 Tahun 2021 yaitu 0.001 mg/l.
Logam berat Pb pada sampel air laut di Stasiun I diperoleh nilai sebesar 0.000050 ±
0.000003 mg/l, Stasiun II diperoleh nilai sebesar 0.000047 ± 0.000003 mg/l dan Stasiun III
diperoleh nilai sebesar 0.000038 ± 0.000005 mg/l. Hasil yang didapatkan tersebut masih di
bawah ambang batas baku mutu yang telah ditetapkan oleh PP RI No. 22 Tahun 2021 yaitu 0.001
mg/l. Sedimen diperoleh kadar konsentrasi Pb di Stasiun I sebesar 0.001634 ± 0.0001440 mg/kg,
Stasiun II sebesar 0.001540 ± 0.0001089 mg/kg dan Stasiun III sebesar 0.001163 ± 0.0001089
mg/kg. Hasil yang didapatkan tersebut menunjukkan masih di bawah ambang batas baku mutu
yang telah ditetapkan oleh USEPA Tahun 2004 yaitu 49,98 mg/kg. Pada lamun diperoleh kadar
konsentrasi Pb di Stasiun I sebesar 0.001634 ± 0.000143988 mg/l, Stasiun II sebesar 0.001540 ±
0.000108877 mg/l dan Stasiun III sebesar 0.0011630 ± 0.000108910 mg/l.
Hasil yang didapatkan tersebut menunjukkan masih di bawah ambang batas baku mutu
yang telah ditetapkan oleh PP RI No. 22 Tahun 2021 yaitu 0.008 mg/l. Teripang pasir yang
diambil dari hatchery diperoleh kadar konsentrasi Pb sebesar 0.00267 ± 0.00058 mg/l dan yang
diambil dari Kurungan tancap dengan nilai sebesar 0.00367 ± 0.00115 mg/l. Hasil yang
didapatkan tersebut menunjukkan sudah di atas ambang baku mutu yang telah ditetapkan oleh PP
RI No. 22 Tahun 2021 yaitu 0.001 mg/l. Berdasarkan uji statistik menunjukkan adanya hubungan
korelasi logam berat Hg dan Pb pada setiap sampel dan tidak adanya perbedaan konsentrasi Hg
dan Pb yang signifikan di antara setiap sampel. Berdasarkan hasil yang penelitian menunjukkan
logam berat Hg dan Pb telah mengkontaminasi perairan Pantai Desa Ohoitel Kota Tual pada air,
laut, sedimen, lamun dan teripang pasir. Logam berat pada air, sedimen dan lamun masih di
bawah ambang batas baku mutu yang telah ditetapkan sedangkan pada teripang pasir sudah di
atas ambang batas baku mutu yang ditetapkan.
Collections
- MT - Fisheries [3026]