Pengaruh media pembibitan terhadap pertumbuhan bibit salak Bali (salacca zalacca (gaertner) Voss. var.amboinensis Becc.) dari dua tingkat vigor benih
View/ Open
Date
1999Author
Kristyowaty, Idha
Budiarti, Tati
Djazuli, Muhamad
Metadata
Show full item recordAbstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh media pembibitan dan vigor benih terhadap vigor bibit salak Bali (Salacca zalacca (Gaertner) Voss. var. amboinensis Becc.).
Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Ilmu dan Teknologi Benih jurusan Budidaya Pertanian Leuwikopo-Darmaga dan Laboratorium Ekofisiologi Balittro. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei sampai September 1998,
Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial yang terdiri dari dua faktor yaitu: (1) Vigor Benih (A) dengan dua taraf, A₁ = Vigor tinggi, A2 = Vigor rendah, (2) Media Pembibitan (M) dengan lima taraf, M₁ = tanah + sekam (1:1), M₂ = tanah + sekam (1:1) + 6 g NPK, M3 tanah + sekam + pukan (2:2:1), M4 = tanah + sekam + pukan (2:2:1) + 6 g NPK, Ms = tanah + sekam + pukan (2:2:1) + 12 g NPK. Percobaan diulang tiga kali sehingga terdapat 30 satuan percobaan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor vigor benih mempengaruhi secara nyata kadar air benih, potensi tumbuh benih, potensi tumbuh bibit, tinggi tanaman, bobot kering bibit, indeks mitotik, kandungan klorofil, kadar N, dan kadar K. Faktor media pembibitan mempengaruhi secara nyata potensi tumbuh bibit, tinggi tanaman 4 MST, luas daun, panjang akar, volume akar, bobot kering bibit, kandungan klorofil, kadar N, kadar P, dan kadar K.
Peningkatan NPK cenderung meningkatkan kadar N. Sumber N selain dari pupuk NPK juga berasal dari pupuk kandang yang digunakan sebagai media. Kadar P tertinggi adalah pada media tanah + sekam 1: 1, justru media yang ditambah pupuk kandang dan pupuk NPK memiliki kadar P yang rendah. Hal ini diduga karena tanah yang digunakan merupakan tanah jenis Latosol, yang mempunyai pH rendah. Pada pH rendah P akan bereaksi dengan Fe, Al, dan hidrus oksida menjadi bentuk yang tidak tersedia. Pemberian pupuk kandang dan pupuk NPK cenderung meningkatkan serapan K daun. Semakin besar jumlah K - tersedia akan semakin besar pula jumlah K yang diserap oleh tanaman. Kandungan klorofil pada media tanah + sekam (1: 1) tertinggi, hal ini diduga pada media ini terdapat keseimbangan hara yang berperan penting dalam fotosintesis…dst