Preferensi tikus sawah (Rattus argentiventer Rob. & Kloss) terhadap gabah dan bibit padi yang diberi Rodentisida
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui preferensi tikus sawah (R. argentiventer) terhadap umpan gabah dan bibit padi yang diberi rodentisida.
B Univer Penelitian dilakukan di Laboratorium Rodentologi, Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan, IPB, pada bulan September-November 1994. Fakultas Pertanian-
Tikus yang digunakan adalah tikus dewasa yang diper- oleh dari daerah persawahan Leuwiliang, Bogor. Kemudian tikus tersebut diadaptasikan di laboratorium selama ± 21 hari dengan diberi pakan beras, gabah, ubi, serangga, dan air minum ad libitum.
Pada saat perlakuan digunakan dua jenis pakan (gabah dan bibit padi) dan empat jenis rodentisida (Racumin, Diphacin 110, Silmurin, dan seng fosfid). padi yang akan digunakan sebagai umpan masing-masing rodentisida tersebut. adalah 1 Gabah dan bibit dicampur dengan Perbandingannya bagian rodentisida racun kronis/antikoagulan (Racumin dan Diphacin 110) dengan 19 bagian pakan, dan 1 bagian rodentisida racun akut (Silmurin dan seng fosfid) dengan 99 bagian pakan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tikus yang menda- pat perlakuan, sebagian besar mati. Tikus tesebut sebelum mati menunjukkan gejala kejang-kejang dan terjadi penda- rahan pada mulut serta bobot badannya juga menurun. ini akibat dari efek beberapa jenis racun. Hal
cipta Kombinasi perlakuan dengan pakan bibit lebih banyak dikonsumsi oleh tikus daripada gabah. Hal ini karena kandungan air dalam bibit lebih banyak dibandingkan pada gabah dan struktur bibit lebih lunak sehingga pakan (umpan) bibit lebih disukai oleh tikus.
Selain mengkonsumsi umpan kontrol, tikus juga cende- rung mengkonsumsi umpan dengan rodentisida seng fosfid lebih banyak dibandingkan umpan dengan jenis rodentisida lain.
Collections
- UT - Plant Protection [2415]