Show simple item record

dc.contributor.advisorHasbullah, Rokhani
dc.contributor.authorSativa, Oryza
dc.date.accessioned2024-03-04T02:56:53Z
dc.date.available2024-03-04T02:56:53Z
dc.date.issued2012
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/140747
dc.description.abstractBuah tomat (Lycopersicum esculentum) mudah didapatkan di Indonesia. Buah ini dapat dimanfaatkan sebagai bumbu masak sehari-hari, bahan baku industri saus tomat, buah segar, buah katengan, bahkan dapat digunakan sebagai bahan kosmetik dan obat-obatan. Tomat sangat bermanfaat bagi tubuh karena mengandung vitamin dan mineral yang diperlukan untuk pertumbuhan dan kesehatan. Tinat termasuk dalam kelompok hortikultura yang pengembangannya mendapat perhatian. Banyak buah- brahan yang dihasilkan para petani lokal namun masih sedikit buah yang menempati pasar swalayan dan pasar internasional. Masalah mutu yang dihadapi diantaranya penampilan buah yang kotor, memar- mar, tidak higienis, warna yang tidak merata dan citarasa buah yang tidak sama antar buah yang derdagangkan. Buah tomat termasuk komoditas pangan yang cepat rusak (perishable) sehingga sibilitas di pasaran menjadi terbatas. Bila penanganan pascapanen kurang sempurna maka sekitar 30- 5 hasil panen akan mengalami kerusakan sesampai ditangan konsumen. Kerusakan ini disebabkan karena setelah dilakukan pemanenan, respirasi lanjutan atau proses hidup masih terjadi. Proses tersebut liputi perubahan warna, respirasi, dan proses lain yang menyebabkan pembusukan oleh aktivitas troba. Proses tersebut dapat dikendalikan dengan adanya kegiatan pascapanen yang benar sehingga berpengaruh pada kualitas buah. Untuk menangani kerusakan tomat diperlukan teknologi pascapanen yang dah dan murah. Salah satu penanganan pascapanen adalah menangani hama lalat buah dengan perlakuan panas (heat treatment). Pada prinsipnya ada tiga cara untuk memperpanjang umur simpan produk hortikultura yaitu menunda proses kematangan, memperlambat penguapan dan respirasi, serta membunuh atau mencegah perkembangan mikroorganisme pembusuk. Laju respirasi merupakan indikator terhadap potensi umur simpan. Kecepatan respirasi yang tinggi biasanya berhubungan dengan umur simpan yang pendek. Tujuan dari penelitian ini adalah (1) Mengetahui perkembangan suhu pada tomat selama proses perlakuan panas metode vapor heat treatment, (2) Mengkaji pengaruh perlakuan panas metode vapor heat treatment dan suhu penyimpanan pada buah tomat, dan (3) Mengetahui perubahan mutu buah tomat selama masa penyimpanan. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret-April 2012 di Laboratorium Teknik Lingkungan Sosistem (TLB), Laboratorium Teknik Pengolahan Pangan dan Hasil Pertanian (TPPHP), dan boratorium Lapangan Siswadi Supardjo Departemen Teknik Mesin dan Biosistem, Fakultas Teknologi Pertanian, IPB. Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah buah tomat (Lycopersicum esculentum) Vetas Martha yang diperoleh dari Pasar Induk Kemang dengan kematangan 75 hari. Sedangkan alat ang digunakan adalah VHT chamber, rheometer, refraktometer, gas analyzer, ruang pendingin (cold erage), oven, timbangan digital, dan thermocouple hybrid recorder. cul Tahap pertama yang dilakukan pada penelitian ini ialah penelitian pendahuluan dengan nggunakan VHT yang bertujuan untuk mengetahui perkembangan suhu pada tomat selama proses perlakuan panas berlangsung. Sebagian buah tomat diberikan perlakuan VHT. Suhu VHT meningkat…dstid
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcAgricultural Technologyid
dc.subject.ddcMechanical and Biosystem Engineeringid
dc.subject.ddcBogorid
dc.subject.ddcJawa Baratid
dc.titlePerlakuan uap panas (vapor heat treatment) dan suhu penyimpanan untuk mempertahankan mutu Buah Tomat (Lycopersicum esculentum) selama penyimpananid
dc.typeUndergraduate Thesisid
dc.subject.keywordTomatoesid
dc.subject.keywordVapor heat treatmentid
dc.subject.keywordTemperature storageid
dc.subject.keywordChilling injuryid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record