Penyebab kematian burung kakatua jambul kuning (Cacatua galerita) di Taman Margasatwa Ragunan dan Taman Burung TMII (Periode Januari 2001 - Januari 2002)
View/ Open
Date
2002Author
Purnomo, Kurnia Agus
Sugijanto
Wibowomoekti, Pien S
Metadata
Show full item recordAbstract
Studi kasus ini bertujuan untuk mengetahui penyebab kematian pada Burung Kakatua Jambul Kuning (Cacatua galerita) serta penanganan dan pencegahannya. Pengkajian ini berdasarkan pada pemeriksaan atau pengamatan langsung di lokasi kandang burung maupun lingkungannya, pengumpulan laporan data kasus penyakit, pengobatan dan pencegahannya, wawancara langsung dengan dokter hewan, paramedis maupun pemeriksaan feces serta studi pustaka.
Upaya perlindungan terhadap burung Kakatua Jambul Kuning yang merupakan satwa langka sudah dilakukan oleh Pemerintah., terbukti dengan diterbitkannya Undang-Undang No. 5 tahun 1990, Surat Keputusan Menteri No.301/Kpts-II/1991, Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 7 tahun 1999 (Sozer, 1999).
Perlindungan yang selama ini telah dilakukan di penangkaran ex-situ Taman Margasatwa Ragunan (TMR) dan Taman Burung TMII (TB TMII). Pada kedua tempat penangkaran tersebut burung kakatua akan dipelihara sedapat mungkin seperti pada kehidupan di alam bebas.
Hasil yang diperoleh pada kedua tempat penangkaran tersebut menunjukkan bahwa kasus traumatik merupakan kasus penyebab kematian yang tertinggi. Traumatik tersebut disebabkan beberapa hal dan yang tertinggi karena berkelahi. Di Kandang Karantina Taman Margasatwa Ragunan dilaporkan ada 3 kasus kematian traumatik dari 7 gambaran post mortem yang diperiksa (42,86%), sedangkan pada Kandang Pamer berjumlah 2 kasus dari 3 gambaran post mortem yang diperiksa (66,67%). Pada Taman Burung TMII kasus kematian yang disebabkan oleh traumatik, ditemukan di Klinik yang berasal dari Kandang Pamer sebanyak 2 kasus dari 3 gambaran post mortemnya (66,67%). Studi kasus ini diharapkan menjadi tambahan data acuan dalam upaya pelestarian dan pengembangan populasi Kakatua Jambul Kuning.