Perumusan Strategi bisnis KUD : Kasus KUD Walatra, Kec, Pangalengan, Kab. Bandung, Jawa Barat
Abstract
GBHN 1993 mengamanatkan dalam PJPT II pembangunan koperasi diarahkan untuk mewujudkan koperasi sebagai badan usaha dan sekaligus gerakan ekonomi rakyat yang sehat, kuat, mandiri serta sebagai soko guru perekonomian nasional. Koperasi bersama pelaku ekonomi lainnya dihadapkan pada situasi dunia usaha yang semakin kompetitif. KUD masih belum dapat memainkan peranan yang besar dalam perekonomian nasional. KUD sebagai basis perekonomian pedesaan merupakan ujung tombak dalam mewujudkan koperasi sebagai soko guru perekonomian nasional. Perubahan lingkungan yang terjadi sebagai dampak globalisasi terhadap dunia usaha perlu mendapat perhatian dari para pelaku ekonomi, tidak terkecuali koperasi. Salah satu dampak paling nyata adalah terbukanya pasar bebas yang menghilangkan batas antar negara dalam perdagangan. Tingkat persaingan yang makin tinggi mengharuskan upaya para pelaku ekonomi untuk meningkatkan daya saing. Salah satu upaya adalah melalui penyusunan strategi bisnis. Dalam strategi bisnis dilakukan suatu identifikasi SWOT yang diarahkan untuk memperoleh jawaban terhadap permasalahan mengenai apa kekuatan dan kelemahan KUD, apa peluang dan ancaman KUD serta bagaimana strategi KUD.
Penelitian ini dilakukan di KUD Walatra, kecamatan Pangalengan, kabupaten Bandung, Propinsi Jawa Barat. Penelitian ini bertujuan untuk; (i) Mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan KUD berdasarkan analisis lingkungan Internal; (ii) Mengidentifikasi peluang dan ancaman KUD berdasarkan analisis lingkungan eksternal dan; (iii) Merumuskan strategi bisnis KUD yang sesuai dengan tujuan berdasarkan kekuatan kelemahan peluang dan ancaman yang diidentifikasi.
Hasil analisis lingkungan menunjukkan bahwa lingkungan eksternal KUD Walatra cenderung memberikan peluang bagi tercapainya misi dan tujuan KUD. Kebijakan pemerintah menunjukkan kemauan politik yang kuat untuk memperkokoh posisi dan peran koperasi dalam struktur perekonomian nasional, terutama sebagai lembaga ekonomi pedesaan. tinggi….dst