Analisis marjin pemasaran kopra dan fakto-faktor yang mempengaruhinya di tingkat pedagang pengumpul : studi kasus di Kecamatan Pangandaran dan Kalipuncang Kabupaten Ciamis, Jawa Barat
Abstract
Kelapa Indonesia pemasarannya terutama dalam bentuk kelapa segar, kopra, minyak kelapa dan gula kelapa. Sekitar 34.7 persen dari produksi kelapa digunakan untuk pembuatan kopra. Kopra merupakan bahan baku pembuatan minyak goreng.
Praktek Lapangan ini bertujuan untuk mengetahui hal-hal berikut : (1) Sistem pemasaran kopra dan peranan pedagang pengumpul dalam pemasaran kopra serta analisis marjin pemasarannya, (2) Faktor-faktor yang mempengaruhi marjin pemasaran dan (3) Harga Pokok Kopra sebagai dasar untuk menilai keuntungan di tingkat pedagang pengumpul.
Praktek Lapangan ini diadakan di Kecamatan Pangandaran dan Kalipucang, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat. yang digunakan adalah data primer dan sekunder. Data Data dianalisa secara deskriftif, tabulasi dan statistika.
Saluran Pemasaran Kopra di daerah praktek lapangan ada dua macam, yaitu:
(1). Petani ----> Pedagang Pengumpul ----> Pengepul ----> Pabrik Minyak Goreng.
Pabrik Pedagang Pengumpul SPBU (2). Petani Minyak Goreng.
Sebanyak 75 persen dari pedagang pengumpul contoh menggunakan saluran pertama dan sekitar 10 persen memakai saluran kedua.
Pedagang pengumpul membeli kopra basah dari petani yang sebagian besar merupakan petani yang terikat pinjaman. Pengolahan kopra basah menjadi kopra kering masih dilakukan secara sederhana, hanya menggunakan rumah pengasapan dan kayu bakar...