Tingkat dan distribusi pendapatan rumahtangga tani di proyek perhutanan sosial : studi kasus di RPH Jeblogan, BKPH Clebung KPH Bojonegoro
Abstract
Dari hasil sensus tahun 1980, disekitar hutan terdapat 0.5 juta orang buruh tani dan lebih dari 2 juta orang petani gurem dan biasanya juga menjadi buruh tani. Mereka merupakan petani marginal yang lapar lahan garapan dan lapangan pekerjaan. Keadaan sosial ekonomi masyarakat sekitar hutan ini sangat miskin, sehingga untuk mempertahankan tingkat hidup subsistennya mereka sangat tergantung dari hasil hutan. Dengan demikian kerusakan hutan akibat pemanfaatan yang tidak bijaksana oleh masyarakat tidak terelakkan lagi.
Untuk mempertahankan tingkat kelestarian hutan, maka sejak tahun 1982 Perum Perhutani yang mengelola hutan di Pulau Jawa sudah mulai dengan Program Pembangunan masyarakat Desa Hutan (PMDH). Program ini bertujuan membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar hutan dan perbaikan lingkungan sebagai bagian dari pembangunan kehutanan. Dalam konsep ini sumberdaya hutan dan sumberdaya manusia perlu dibina agar interaksi antara keduanya dapat menghasilkan hutan yang baik dan lestari, masyarakat yang lebih sejahtera dan lingkungan yang serasi. Konsep Hak cipt
ini yang secara operasional, mendorong upaya pengelolaan hutan mencakup kegiatan Forestry). Perhutanan Sosial (Social
Penelitian ini bertujuan untuk melihat tingkat pendapatan rumahtangga tani pada masing-masing golongan penguasaan lahan, melihat pengaruh program Perhutanan Sosial terhadap tingkat kesejahteraan rumahtangga tani di kawasan hutan, dan menelaah dampak dari program Perhutanan Sosial terhadap distribusi pendapatan rumahtangga masing- masing golongan penguasaan lahan...