Pengaruh persaingan babadotan (ageratum conyzoides L.) terhadap pertumbhan dan produksi kedelai (glycine max L.) Merr.) pada berbagai pemupukan nitrogen
View/ Open
Date
1987Author
Surman
Wiroatmodjo, Joedojono
Utomo, Is Hidayat
Metadata
Show full item recordAbstract
Tujuan percobaan ini adalah untuk mengetahui pengaruh persaingan babadotan terhadap pertumbuhan dan produksi kedelai pada berbagai kerapatan babadotan dan pemupukan nitrogen. Percobaan ini dilakukan di rumah kaca Pusat Penelitian dan Pengembangan Biologi Tropika (P3BT)-IPB, Tajur, Bogor yang berlangsung mulai tanggal 26 Juni sampai 29 September 1986.
Percobaan ini merupakan percobaan faktorial dalam Rancangan Acak Lengkap. Ada dua faktor yang diberikan yaitu kerapatan babadotan sebagai faktor pertama dan pemupukan nitrogen sebagai faktor kedua. Faktor pertama terdiri dari empat taraf, yaitu 0, 5, 10 dan 15 tumbuhan/pot ( 0, 95, 190 dan 285 tumbuhan/m²). Faktor kedua terdiri dari lima taraf, yaitu 0, 60, 120, 180 dan 240 kg N/ha. Sehingga terdapat 20 kombinasi perlakuan dan masing-masing perlakuan diulang tiga kali.
Peubah yang diamati pada gulma adalah berat kering biomasa pada 32 HST dan 72 HST serta pengamatan secara visual penutupan gulma selama percobaan. Peubah yang diamati pada kedelai adalah tinggi tanaman, jumlah trifoliat, jumlah cabang, berat kering biozasa pada 32 HST, jumlah buku subur, jumlah polong isi per tanaman, indek biji dan produksi biji per tanaman.
Adanya babadotan yang tumbuh bersama-sama tanaman kedelai mempengaruhi secara nyata pertumbuhan dan produksi kedelai. Semakin tinggi kerapatan babadotan menyebabkan semakin besar penekanan pertumbuhan dan kehilangan hasil kedelai oleh persaingan babadotan. Produksi biji per tanaman menurun sebesar 18.84 persen pada kerapatan babadotan 5 tumbuhan/pot, 32.25 persen pada kerapatan 10 tumbuhan/ pot dan 36.08 persen pada kerapatan 15 tumbuhan/pot bila dibandingkan produksi kedelai per tanaman yang bebas gulma.
Kemampuan bersaing tanaman kedelai terhadap persaingan gulma (babadotan) tidak dipengaruhi oleh suplai nitrogen melalui pupuk. Pertumbuhan dan produksi kedelai tidak menunjukkan respon yang nyata terhadap berbagai tingkat pemupukan nitrogen.