Telaahan faktor-faktor penyebab kemiskinan petani perbandingan antara desa pesisir dengan desa pedalaman : studi kasus di desa Eretan Kulon, Kecamatan Kandanghaur, Kabupaten Indramayu dan Desa Parungsari, Kecamatan Sajira, Kabupaten Lebak, Jawa Barat
View/ Open
Date
1990Author
Rajagukguk, Ayub Hasiholan
Hibies, Aida Vitalaya Sjafri
Tonny, Fredian
Metadata
Show full item recordAbstract
Selama kurun waktu 1976-1987 terjadi penurunan jumlah absolut penduduk miskin di pedesaan dari 44.2 juta menjadi 20.3 juta. Penduduk yang dililit kemiskinan ini pada umumnya golongan tunakisma dan golongan buruhtani. Kemiskinan kedua golongan ini terjadi karena program- program pemerintah, seperti kredit dan subsidi-subsidi lainnya tidak mampu menjangkau golongan tersebut. Sebaliknya, petani-petani "kaya" yang dapat dan mampu mengambil keuntungan dari program-program tersebut. Hal ini akan membuat kesenjangan yang lebih besar sehingga memperburuk suasana bila dibiarkan berlanjut. Petani kaya akan semakin kaya, sedangkan petani miskin masih tetap pada posisi semula atau malah semakin miskin.
Oleh karena itu, pelaksanaan Praktek Lapangan ini mempunyai tujuan untuk mempelajari faktor-faktor penyebab kemiskinan di pedesaan yang meliputi faktor alamiah, faktor struktural dan faktor mental. Ketiga faktor tersebut akan dibandingkan antara dua desa, yaitu Eretan Kulon dan Parungsari yang berbeda keadaan alamnya untuk melihat pengaruh alam terhadap kemiskinan.
Untuk mencapai tujuan tersebut, Praktek Lapangan ini mengumpulkan data primer dan data sekunder yang sesuai. Data sekunder diambil dari instansi-instansi yang terkait di tingkat desa, kecamatan dan kabupaten. Selain itu, data sekunder diambil juga dari pustaka-pustaka yang berkaitan dengan Praktek Lapangan ini. Data primer diperoleh melalui wawancara terarah kepada masing-masing 50 orang responden di dua desa pilihan dengan menggunakan daftar pertanyaan (kuesioner) yang telah disiapkan dan wawancara bebas yang mendalam kepada sejumlah informan yang dipilih secara sengaja atau orang-orang yang tidak sengaja menjadi informan.
Data yang diperoleh disajikan dalam bentuk tabel frekuensi dan tabel silang. Kemudian tabel-tabel tersebut dianalisis untuk ditarik kesimpulan. umum. kesimpulan Penarikan tersebut didukung oleh hasil pengamatan dan wawancara mendalam dengan responden atau informan, kemudian dinyatakan secara deskriptif…dst