Analisis pendapatan usaha pemeliharaan burung walet di Kecamatan Haurgeulis, Kabupaten Indramayu Jawa Barat
View/ Open
Date
1994Author
Tresia, Yulia
Moesa, Zulfikar
Rukadi, Sumono
Metadata
Show full item recordAbstract
Kekayaan Indonesia yang dapat memberikan keuntungan jika dikelola dengan baik masih banyak yang belum diketahui, salah satunya adalah dunia burung, dari sekian banyak jenis burung tersebut salah satunya adalah burung walet. Bagian yang dapat diambil dari burung walet ini adalah sarangnya.
Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Haurgeulis, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat selama 2 bulan (April-Mei 1994). Tujuan penelitian ini untuk melihat tingkat pendapatan usaha sarang burung tahun 1993 di daerah penelitian, menghitung pendapatan tunai tahun 1993 di daerah penelitian, menghitung IOR, dan menghitung tingkat efisiensi penggunaan modal, tenaga kerja dan makanan walet terhadap pendapatan yang diperoleh tahun 1993.
Data yang digunakan berupa data primer, yaitu wawancara langsung dengan para pengusaha burung walet dan data sekunder yang diperoleh dari data statistik Kecamatan Haurgeulis.
Kecamatan Haurgeulis merupakan daerah yang cocok bagi perkembangan usaha pengumpulan sarang burung walet, karena Kecamatan Haurgeulis letaknya dekat dengan pantai, hutan dan sawah.
Permasalahan yang sering dihadapi oleh pengusaha sarang burung walet adalah binatang pengganggu (100%) selain itu permasalahan lain adalah pencuri sarang (60%), pajak yang tinggi (20%), penjualan hasil (6,67%), iklim (3,33%), makanan walet (3,33%) dan tidak ada pekerja terampil (3,33%).
Besar kecilnya pendapatan yang diperoleh dari usaha
sarang burung walet tergantung dari lamanya gedung walet
didirikan. Semakin lama umur gedung walet didirikan,
produksinya semakin meningkat.
Panen dilakukan tiga periode selama setahun yaitu pada Bulan Maret, Juli dan Desember.
Rata-rata penerimaan, pengeluaran dan pendapatan usaha pengumpulan sarang burung walet di Kecamatan Haurgeulis tahun 1993 adalah masing-masing sebesar Rp 48.494.033,00, Rp 9.619.515,625 dan Rp 37.602.245,00.
Rata-rata penerimaan tunai, pengeluaran tunai dan pendapatan tunai usaha pengumpulan sarang burung walet adalah masing-masing sebesar Rp 48.494.033,00, Rp 3.824.703,125 dan Rp 44.669.329,88.
IOR (Input Output Ratio) yang didapat adalah sebesar 5,041. Efisiensi penggunaan modal, tenaga kerja dan makanan walet adalah masing-masing sebesar 0,516, 0,07, 0,003.
Collections
- UT - Agribusiness [4611]