Show simple item record

dc.contributor.advisorCoto, Zahrial
dc.contributor.advisorFebrianto, Fauzi
dc.contributor.authorSonjaya, Budi
dc.date.accessioned2024-02-26T00:48:36Z
dc.date.available2024-02-26T00:48:36Z
dc.date.issued1995
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/139833
dc.description.abstractPengawetan kayu merupakan salah satu upaya yang dilakukan untuk memperpanjang umur pakai kayu. Metoda yang digunakan hendaknya bersifat ekonomis, mudah dilakukan, hasilnya baik, dan mudah dalam prosesnya. Natrium hidroksida dapat dijadikan sebagai bahan pengawet, karena dapat menjadikan kayu tidak disenangi organisme perusak kayu, harganya murah dan mudah dalam prosesnya. Achmadi (1990), mengemukakan bahwa pada proses pelarutan kayu dalam larutan NaOH 1% yang dikerjakan pada 100°C, NaOH dapat mendegradasi zat ekstraktif, lignin, hemiselulosa berbobot molekul rendah dan selulosa terdegradasi. Selanjutnya Koch (1985), menyatakan bahwa apabila NaOH bereaksi dengan kayu dapat mengurangi kekuatan kayu dan akan merubah komposisinya. Penelitian yang dilakukan bertujuan untuk mengetahui pengaruh perlakuan dengan NaOH 1% terhadap perubahan warna dan sifat mekanis tiga jenis kayu yaitu kayu karet (Hevea brasiliensis Muell. Arg.), jeungjing (Paraserianthes falcataria (L) Nielsen syn.) dan pinus (Pinus merkusii Jungh et de vr.) yang terserang jamur blue stain. ...id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcForestry productsid
dc.subject.ddcWood strengthid
dc.titlePengaruh perlakuan natrium hidroksida terhadap perubahan warna dan sifat mekanis tiga jenis kayu yang terserang jamur Blue Stainid
dc.typeUndergraduate Thesisid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record