Analisis perencanaan pembangunan wilayah : (studi kasus Kabupaten DT II Sumedang, Jawa Barat)
View/ Open
Date
1991Author
Siregar, Zaza Ire Diani
Hendrakusumaatmaja, Sutara
Metadata
Show full item recordAbstract
Dalam mengatasi masalah ketidakseimbangan perkembangan dan tingkat pembangunan antar wilayah, maka diperlukan adanya suatu bantuan dalam penanganan dan penataan ruang terhadap wilayah-wilayah yang terbelakang. Kegiatan penataan ruang ini merupakan suatu alat dalam memadukan kegiatan pembangunan agar teratur, optimal dan mencapai sasaran yang diinginkan di wilayah yang direncanakan. Untuk mewujudkan pembangunan berkeseimbangan, maka perlu adanya pendekatan yang sistem tentang pembangunan wilayah /daerah. Pendekatan ini adalah suatu optimasi pemanfaatan wilayah dengan memasukkan disiplin tata ruang ke dalamnya. Regionalisasi sebagai salah satu bentuk pengaturan tata ruang di Kabupaten DT. II Sumedang adalah pembagian wilayah-wilayah pembangunan dalam rangka mengemban interaksi dan interdependensi pusat-pusat pengembangan berdasarkan kegiatan-kegiatan pembangunan dan alokasi sarana
pembangunan.
Ketimpangan antar wilayah di Kabupaten DT. II Sumedang secara garis besar dibedakan atas wilayah kaya yang sudah maju yaitu di SWP Sumedang dan SWP Tanjungsari dan wilayah kaya yang belum maju yaitu di SWP Darmaraja, SWP Buahdua dan SWP Tomo. Keadaan diatas menimbulkan perbedaan kemajuan antar wilayah yang lebih dipertajam oleh kebijaksanaan alokasi kegiatan dari sarana pembangunan yang lebih memperhitungkan indikator jumlah penduduk dan aspek pertumbuhan, sehingga produktivitas pembangunan di wilayah kaya yang sudah maju lebih baik daripada produktivitas pembangunan di wilayah kaya yang belum maju. Selanjutnya hal-hal tersebut menyebabkan terjadinya migrasi penduduk dan modal ke SWP Sumedang dan SWP Tanjungsari sehingga semakin padat, sedangkan di SWP Darmaraja, SWP Buahdua dan SWP Tomo semakin kekurangan modal pembangunan...