Analisis perbandingan pendapatan usaha tani dan produktivtas tenaga kerja antara tri dan non tebu
Abstract
Terdapat perbedaan yang sangat besar antara pendapatan usahatani TRI dengan non tebu. Perbedaan pendapatan ini di pengaruhi besarnya penerimaan dan pengeluaran atau biaya
Komponen pengeluaran usahatani TRI adalah berupa paket kredit BRI berikut bunganya, pinjaman dari pabrik gula dan biaya umum serta perkiraan sewa tanah. Biaya umum terdiri dari gaji pengurus kelompok tani, sumbangan dana sosial desa dan dana keamanan serta biaya lainnya. Komponen pengeluaran usahatani non tebu diantaranya sewa tanah, biaya sarana produksi, biaya tenaga kerja dan biaya umum.
Total pengeluaran usahatani TRI adalah Rp 2536 864, – untuk TRIS I dan Rp 1 630 567. untuk TRIS II. TRIS II merupakan kelanjutan dari penebangan TRIS setelah dipanen. Untuk usahatani non tebu pengeluaran terbesar adalah pada pola usahatani Padi (P) - Padi (P) Kedelai (K), yaitu Rp 1 883 817.- diikuti (P) (K) - - (K) Rp 1 746 729.-. Pola usahatani Padi (P) Padi (P)- Kacang Hijau (H) mempunyai total pengeluaran sebesar
Rp Rp 1 596 525.-, (P) (P) Rp 1 497 270.-, (P) 1 459 437.-, dan biaya paling rendah pola (P) yaitu sebesar Rp 1 172 145.-. (K) - (H) (H) (H)
Penerimaan usahatani TRI terdiri dari sumbangan Biaya Beban Hidup Cost of Living (COL), nilai gula dan tetes tebu hagian petani. Untuk TRIS I penerimaan usahataninya sebesar Rp 2 194 687 dan TRIS II Rp 1 845 660.-. Sedangkan pola usahatani non tebu memperoleh penerimaannya sebesar nilai penjualan produksinya. Penerimaan terbesar Rp 3 482 143. yaitu untuk pola (P) (P) (K), yang diikuti (P) - (P) - (H) Rp 3 243 276.-, (P) memperoleh penerimaan sebesar Rp 3 059 372.-. Pola (P) (K) - (K) - (K) - -
(H) Rp 2 820 505, (P) - (P) sebesar Rp 2 603 276. dan (P) - (H) (H) Rp 2 581 638.- Khusus TRIS penerimaannya adalah dalam 16 bulan tetapi I pengeluaran dan akan dikonversikan
ke dalam 12 bulan...