Studi Pengaruh Pengusangan Cepat Dengan Alat IPB 77-1 Terhadap Viabilitas Benih Jagung (Zea mays L.) dan Kedelai (Glycine max (L>) Merr.) Pada Berbagai Tingkat Umur Panen
View/ Open
Date
1985Author
Wahyono, Dwi Agung
Sadjad, Sjamsoe'oed
Saenong, Sania
Metadata
Show full item recordAbstract
Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan saat masak fisiologis berdasarkan indikasi fisiologis, dan mengetahui pengaruh berbagai tingkat umur panen benih jika diperlakukan dengan uap etil alkohol pada Alat IPB 77-1 sebagai kemunduran buatan terhadap viabilitas benih kedelai dan jagung.
Dalam penelitian ini digunakan benih jagung varietas Arjuna dan kedelai varietas Orba. Umur panen benih sebanyak enam tingkat yang untuk masing-masing tingkat umur panen, benihnya diperlakukan dengan To dan Ta pada Alat IPB 77-1. Perlakuan To berarti tanpa penderaan, dan Ta pada jagung adalah (15+45)+(15+45) menit, sedangkan Ta pada kedelai adalah (15+15)+(15+15) menit.
Parameter yang diamati baik pada jagung maupun kedelai adalah daya berkecambah, kecepatan tumbuh, keserempakan tumbuh, berat kering per kecambah normal dan total berat kering kecambah normal.
Masak fisiologis benih kedelai varietas Orba tercapai pada umur panen 86 hari yang ditentukan berdasarkan parameter kecepatan tumbuh keserempakan tumbuh, daya berkecambah serta berat kering kecambah. Panen yang terlampau awal atau terlambat, menghasilkan viabilitas benih yang ren- dah dibandingkan dengan saat masak fisiologis. Panen pada kedelai varietas Orba dapat dilakukan mulai umur panen 86 sampai 91 hari, karena kadar air pada selang umur panen tersebut telah menurun dari 54.35% menjadi 28.95% dan lebih rendah dari umur panen lainnya, tetapi viabilitasnya masih tinggi.
Pada jagung varietas Arjuna pada umur 111 hari telah mendekati masak fisiologis. Kadar air pada umur panen 111 hari tersebut adalah 23.92%.
Penggunaan alat pengusangan cepat IPB 77-1, perla- kuan T2 (15+15)+(15+15) menit uap etil alkohol untuk be- nih kedelai dengan parameter daya berkecambah dan (15+45) +(15+45) menit uap etil alkohol untuk benih jagung dengan parameter kecepatan tumbuh dan keserempakan tumbuh, dapat untuk membedakan mutu fisiologik dari perbedaan umur panen benih.