Pengaruh umur panen, pengeringan polong dan penyimpanan benih terhadap viabilitas benih wijen (Sesamum indicum L.)
View/ Open
Date
1991Author
Anggraini, Erry H.
Sadjad, Sjamsoe'oed
Hasanah, Maharani
Metadata
Show full item recordAbstract
Percobaan ini terdiri dari Percobaan I dan Percobaan
II yang saling terpisah.
Percobaan I bertujuan mempelajari pengaruh umur panen dan lamanya pengeringan polong
(dengan mengangin-anginkan tanaman) terhadap viabilitas
benih wijen, sedangkan Percobaan II bertujuan mempelajari
pengaruh lamanya penyimpanan benih terhadap viabilitas benih vijen dari 8 lot yang berasal dari 2 umur panen dan 4
periode pemeraman polong.
Rancangan Acak Kelompok (RAK) digunakan pada Percobaan I, dengan 2 faktor dan 3 blok sebagai ulangan. Faktor pertama adalah umur panen (T) yang terdiri dari 2 taraf, yaitu T₁ pada saat tanaman berumur 45 hari setelah 50% 1 pertanaman berbunga (KSB) di mana pada saat tersebut 40% polong mencapai masak fisiologis yang ditandai oleh warna polong yang menguning, serta T₂ yaitu pada saat tanaman berumur 52 HSB (75% polong pada pertanaman telah berwarna kuning). Faktor kedua adalah lamanya pengeringan polong dengan cara mengangin-anginkan tanaman (P), yang terdiri dari 4 taraf yaitu O hari (langsung dijemur setelah panen), 5 hari, 10 hari dan 15 hari (Po, P1, P2 dan P3). Analisis data dilakukan dengan Uji Sidik Ragam dan Uji Lanjut DMRT pada taraf 5%...