Insemintasi buatan pada unggas
Abstract
Skripsi yang berdasarkan studi literatur atau studi pustaka ini, bertujuan mencoba membuka wawasan yang lebih luas tentang inseminasi buatan pada unggas.
Dalam penulisan skripsi ini pertama kali dibahas tentang alat kelamin jantan kemudian alat kelamin betina dan terakhir tentang inseminasi buatan pada unggas.
Unggas jantan memiliki sepasang testes yang terletak di dalam tubuh dan tidak memiliki kelenjar kelamin pelengkap. Organ reproduksi pelengkap pada unggas jantan terdiri dari epididymis, duktus deferen yang berakhir pada duktus ejakulatorius di kloaka dan phallus rudimenter yang tidak berlubang.
Volume semen unggas berkisar dari 0,5 sampai 1 ml dengan kandungan jumlah spermatozoa antara 1 sampai 2 milyar tiap ml. Plasma semen unggas tidak memiliki kandungan fruktosa, sitrat, ergothionine, inosithol,phosphorilcholine, gliseril phosphorilcholine.
Unggas betina dewasa hanya memiliki ovarium kiri dan oviduct kiri yang berfungsi, sedangkan ovarium kanan dan oviduct kanan tidak berkembang.
Ovulasi pada unggas terjadi 15 sampai 75 menit setelah bertelur dan biasanya terjadi pada pagi hari. Ovulasi pada unggas dipengaruhi oleh LH, pemberian LH yang berasal dari sapi atau ekstrak pituitari ayam dapat merangsang ovulasi.
Oviduct unggas terdiri dari infundibulum, magnum yang menghasilkan albumin, istmus, uterus dan vagina. Pada unggas fertilisasi terjadi di infundibulum.
Burrows dan Quin merupakan orang pertama melakukan inseminasi buatan pada unggas, yang semen didapat dengan metoda pengurutan pada unggas jantan. Semen yang didapat diinseminasikan pada unggas betina dengan menggunakan siring tuberkulin…dst