Stratifikasi Massa Air dan Struktur Arus di Transek Lifamatola-Banggai, Laut Maluku
Date
2024Author
Ryanto, Fauzan Novan
Atmadipoera, Agus Saleh
Basit, Abdul
Metadata
Show full item recordAbstract
Perairan Selatan Laut Maluku merupakan salah satu jalur masuk Arus Lintas
Indonesia (Arlindo) dan merupakan lokasi upwelling musiman yang memberikan
produktivitas laut yang tinggi, dan menjadi potensi daerah penangkapan ikan.
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan stratifikasi massa air serta struktur
arus di bagian selatan Laut Maluku. Hasil dari cruise BUDEE 2022 diperoleh 6 cast
data CTD dan 1 Transek SADCP di Selatan Maluku menggunakan Kapal Riset
Baruna Jaya VIII. Hasil menunjukan kedalaman lapisan tercampur yang bervariasi
antara 43-112 dbar dengan rerata suhu 25,82 (± 0,88) ºC. Ketebalan lapisan
termoklin bervariasi antara 97-178 dbar. Sisi barat transek memiliki lapisan
termoklin yang lebih dalam dan tebal. Teridentifikasi Massa Air dari NPSW pada
lapisan termoklin, NPIW dan SPSLTW di bawah lapisan termoklin. Kecepatan arus
meridional di Selat Bote lebih kuat di permukaan dengan kecepatan 0,5 m/s.
Sementara itu, wilayah Lifamatola memiliki kecepatan arus zonal yang lebih kuat
mengarah ke timur laut. Intrusi dari Selat Bote membawa transpor volume sebesar
0,531 Sv. Upwelling teridentifikasi pada sisi barat transek dicirikan dengan
distributi isopiknal, isohalin, dan isotermal yang bergerak naik. Kedalaman klorofil
maksimum di sisi barat lebih dangkal pada 24 dbar dan memiliki kadar oksigen
terlarut tertinggi di permukaan sebesar 205 μmol/kg memperkuat indikasi
fenomena upwelling. The Southern waters of the Maluku Sea are one of the entrances to the
Indonesian Throughflow (ITF) and a location for seasonal upwelling, providing
high marine productivity and potential fishing grounds. The aim of this study was
to describe water mass stratification and current structures in the southern part of
the Maluku Sea. Data from 6 CTD casts and 1 SADCP transect were obtained
during the BUDEE 2022 cruise in South Maluku using Baruna Jaya VIII Research
Vessel. Results showed mixed layer depths ranging from 43-112 dbar with an
average temperature of 25.82 (± 0.88) ºC. Thermocline thickness varied between
97-178 dbar. The western transect exhibiting a deeper and thicker thermocline.
Water masses including NPSW, NPIW, and SPSLTW were identified in Maluku
Sea. Meridional current velocity in Bote Strait was stronger near the surface at 0.5
m/s. Meanwhile, Lifamatola region had stronger zonal currents northeastward.
Intrusion from the Bote Strait transported a volume of 0.531 Sv. Upwelling was
identified on the western transect characterized by rising isopycnal, isohalin, and
isothermal distributions. The maximum chlorophyll depth on the western side was
shallower at 24 dbar, with the highest dissolved oxygen concentration at the surface
of 205 μmol/kg, reinforcing indications of upwelling.