Show simple item record

dc.contributor.advisorDjojomartono, Moeljarno
dc.contributor.advisorPertiwi, Setyo
dc.contributor.authorIstihori, Eko Soleh
dc.date.accessioned2024-02-20T02:06:05Z
dc.date.available2024-02-20T02:06:05Z
dc.date.issued1998
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/139039
dc.description.abstractKebutuhan pangan nasional mempunyai kecenderungan yang meningkat seiring dengan pertambahan penduduk. Peningkatan ini harus diimbangi dengan usaha peningkatan produksi pangan. Salah satu usaha yang dilakukan adalah dengan menjalankan intensifikasi penanaman padi. Dalam intensifikasi penanaman padi, perlu diperhatikan masalah tenaga kerja khususnya tenaga kerja dalam pengolahan tanah. Perkembangan teknologi dan industri di daerah-daerah berkembang ikut menggeser tenaga kerja pertanian ke arah industri, yang membuat tenaga kerja pertanian semakin berkurang. Kondisi ini dirasakan pula di Kabupaten Cianjur dengan adanya lahan yang tidak terolah. Berdasarkan masalah yang ada di atas, maka perlu diadakan analisa mengenai kebutuhan tenaga pengolah tanah di Kabupaten Cianjur. Tujuan penelitian ini adalah menentukan jenis serta jumlah tenaga pengolah tanah tambahan yang sesuai di Kabupaten Cianjur. Dalam penelitian ini akan dipilih model matematika yang paling sesuai dengan data yang ada sebelumnya untuk memperkirakan luas lahan sawah dan jumlah hewan kerja untuk tahun perencanaan, sehingga kebutuhan tenaga di daerah penelitian dapat diketahui. Penentuan jenis sumber tenaga pengolah tanah dilakukan dengan analisa keputusan Bayes. Berdasarkan data yang ada, model matematika terpilih untuk memperkirakan perkembangan luas lahan sawah adalah model matematika parabola kubik. Pada perkiraan jumlah hewan kerja pun terpilih model matematika parabola kubik. Perkembangan luas lahan sawah yang terjadi dari tahun 1985 sampai dengan 1996 mengalami kenaikan. Hal ini disebabkan adanya usaha pencetakan sawah baru di daerah Cianjur bagian selatan. Mulai tahun awal perencanaan (1997), berdasarkan model persamaan matematika yang terpilih, luas lahan sawah akan mengalami penurunan setiap tahunnya. Kondisi ini dapat diterangkan sebagai berikut: di Kabupaten Cianjur masih dimungkinkan adanya pencetakan sawah baru khususnya di bagian selatan. Usaha pencetakan sawah di bagian selatan ini lebih kecil nilainya dibandingkan dengan konversi sawah yang terjadi karena perkembangan jumlah penduduk dan perkembangan industri. Pendugaan hewan kerja, pada tahun awal perencanaan akan mengalami kenaikan, dan selanjutnya akan mengalami penurunan. Peningkatan yang terjadi masih dimungkinkan karena adanya program Inseminasi Buatan pada hewan ternak seperti kerbau dan sapi, sedangkan penurunan dapat disebabkan karena menyempitnya luas areal penggembalaan/pengusahaan hewan di Kabupaten Cianjur. Berdasarkan analisa keputusan Bayes, dari tiga sumber tenaga pengolah tanah (manusia, hewan dan traktor), terpilih sebagai sumber utama tenaga pengolah tanah tambahan adalah traktor, dengan nilai kerugian sebesar 0.111.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titleAnalisa perencanaan kebutuhan tenaga pengolah tanah sawah di Kabupaten Cianjur Jawa Baratid
dc.typeUndergraduate Thesisid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record