Analisis respon areal dan struktur pasar dalam negeri karet alam Indonesia
Abstract
Karet adalah salah satu komoditi ekspor yang penting perannya dalam subsektor perkebunan. Hal ini ditunjukkan pada tahun 1989, komoditi ini merupakan penyumbang devisa terbesar keempat setelah migas, tekstil dan kayu.
Daerah produksi karet Indonesia tersebar di propinsi- propinsi yang dapat dikelompokkan dalam tiga wilayah produksi yakni: Sumatera, Jawa dan Kalimantan. Dari ketiga kelompok itu dapat pula dikelompokkan lagi kedalam tiga pengusahaan yakni: perkebunan rakyat, perkebunan swasta dan perkebunan negara.
Pada tahun 1991, Indonesia memiliki areal tanam yang terbesar di dunia kemudian diikuti oleh Malaysia dan Thailand. Akan tetapi pangsa produksi Indonesia terhadap produksi dunia hanya nomor dua setelah Thailand. Ini menunjukkan bahwa walaupun areal tanam Indonesia terbesar didunia akan tetapi hanya memiliki luas areal tanaman menghasilkan yang kecil.
Bagi perkebunan rakyat kecilnya luas areal menghasil- kan disebabkan oleh adanya gestation period yang panjang, fluktuasinya harga dalam negeri, produktivitas rendah, stuktur pasar yang melemahkan posisi produsen, transfer teknologi yang lambat serta kurangnya modal bagi pengembangan usaha...