Kelangsungan hidup dan pertumbuhan postlarva udang windu ( Penaeus monodon Fabricius ) yang dipelihara pada suhu 20 - 23 derajat celcius selama enam minggu dengan padat penebaran awal 6000 ekor per meter persegi
View/ Open
Date
1988Author
Musa, Kartini Farida
Harris, Enang
Sastrakusumah, Sumardi
Metadata
Show full item recordAbstract
Penelitian dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh umur postlarva yang berbeda terhadap kelangsungan hidup dan pertumbuhan postlarva udang windu selama pemeliharaan pada suhu 20 23°C dan padat penebaran yang tinggi (sebesar 6000 ekor per m2).
Penelitian ini dilakukan di Balai Benih Ikan Ciherang Cianjur Jawa Barat, yang mempunyai kisaran suhu air antara 20 23°C. Penelitian ini dilakukan pada bulan November 1987 sampai bulan Januari 1988 selama lebih kurang dua bulan.
Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 3 perlakuan dan 3 ulangan. Perlakuan dalam hal ini adalah umur postlarva udang windu yaitu perlakuan A (umur PL 12), perlakuan B (umur PL 20) dan perlakuan C (umur PL 28).
Udang uji dipelihara selama enam minggu dalam sistem resirkulasi dengan filter zeolit. Selama penelitian udang diberikan makanan buatan President Feed No. New 1 sebanyak 4% dari biomassa per hari. Penyesuaian makanan dilakukan setiap dua minggu sekali setelah penimbangan bobot udang uji. Frekuensi pemberian makanan 3 kali sehari, yaitu pukul 06.00 13.00 dan 18.00 WIB.
Wadah yang digunakan dalam penelitian ini adalah akuarium kaca berukuran 50 x 30 x 50 cm3 dengan kedalaman air lebih kurang 25 cm. Untuk mempertahankan kualitas air agar tetap baik, digunakan resirkulasi sistem dengan zeolit sebagai filternya. double-bottom Air yang digunakan campuran air laut dan air tawar dengan salinitas 20 25 ppt.
Perlakuan memberikan pengaruh yang berbeda terhadap kelangsungan hidup dan pertumbuhan harian pada tingkat kepercayaan 95% dan 99%. Nilai kelangsungan hidup tertinggi dicapai oleh perlakuan A (42,96%) diikuti oleh perlakuan B (32,07%) dan perlakuan C (31,71%). Sedangkan laju pertumbuhan harian tertinggi dicapai oleh perlakuan A (5,4435%), diikuti oleh perlakuan B (4, 8491%) dan perlakuan C (2, 5245 %)…dst