Kinerja Ekspor Pulp Indonesia di Pasar China: Pendekatan Almost Ideal Demand System.
Abstract
Indonesia merupakan salah satu negara penghasil pulp di dunia. Konsumsi pulp domestik Indonesia meningkat setiap tahunnya, demikian pula konsumsi dunia. Indonesia juga berusaha memasok kebutuhan pulp dunia. China merupakan salah satu negara tujuan ekspor terbesar Indonesia untuk komoditas pulp. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menilai keunggulan komparatif ekspor pulp Indonesia, dan untuk menentukan elastisitas harga, harga silang, dan elastisitas pengeluaran dari permintaan pulp di pasar Cina. Metode RCA kemudian digunakan untuk menilai yang pertama dan model Linear Approximation-Almost Ideal Demand System (LA/AIDS) digunakan untuk menentukan elastisitas compensated, uncompensated dan elastisitas pengeluaran. Data yang digunakan ialah panel data tentang kuantitas dan nilai ekspor pulp kimia (HS 470329) yang mencakup periode 2003-2022. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pulp Indonesia memiliki keunggulan kompetitif komparatif di pasar China, tetapi daya saing ini terus menurun. Di sisi lain, konsumsi pulp di China terus meningkat. Hal ini menunjukkan adanya persaingan yang tinggi di antara negara-negara pengekspor pulp di pasar Cina. Hasil estimasi dengan model LA/AIDS menunjukkan bahwa pulp Jepang merupakan komplemen bagi pulp dari Indonesia, sedangkan pulp dari Thailand dan Brazil merupakan substitusi bagi pulp dari Indonesia. Indonesia is one of the pulp producing countries in the world. Indonesia's domestic pulp consumption is increasing every year as is world consumption. Indonesia is also trying to supply the world's demand for pulp. China is one of Indonesia's largest export destinations for pulp commodities. The objectives of this study were to assess the comparative advantage of Indonesian pulp export, and to determine price, cross-price, and expenditure elasticities of pulp demand in the Chinese market. The RCA method was then used to assess the former and the Linear Approximation-Almost Ideal Demand System (LA/AIDS) model was used to determine the latter using annual time series data on quantity and export value of chemical pulp (HS 470329) covering the period 2003-2022. The results showed that Indonesian pulp had a comparative competitive advantage in the Chinese market, but this competitiveness continues to decline. On the other hand, China's pulp consumption continues to increase. This showed a high competition among pulp exporting countries in the Chinese market. The estimation results with the LA/AIDS model showed that Japanese pulp was a complement to pulp from Indonesia, while pulp from Thailand and Brazilian was a substitute for pulp from Indonesia.
Collections
- MT - Forestry [1421]