Perencanaan tapak hutan kota rekreasi di SUB Wilayah Pusat Kota Cibinong, Jawa Barat
View/ Open
Date
1989Author
Nurani, Librawati Elis
Ontaryo, Yoyo
Nurisjah, Siti
Metadata
Show full item recordAbstract
Kemajuan di bidang teknologi memberi pengaruh terhadap perkembangan kota, terutama dalam hal modernisasi alat-alat industri dan transportasi. Semakin banyak alat transportasi dan mesin-mesin yang digunakan, semakin besar pencemaran udara yang terjadi. Keadaan demikian membuat udara menjadi kotor (Dibyosuwarno, 1986).
Kualitas udara yang buruk, kebisingan, lingkungan yang kurang nyaman dan lain-lain membuat penduduk kota menginginkan suasana yang segar dan alami. Kecenderungan ini terus meningkat. Hal ini ditunjukkan dengan semakin banyaknya penduduk kota yang pergi ke luar kota untuk berekreasi atau sekedar mencari udara segar. Akan tetapi dengan waktu luang yang terbatas, hal ini akan banyak menghabiskan waktu luang mereka. Oleh karena itu mereka menginginkan tempat rekreasi alam yang mudah dijangkau. Untuk dapat memenuhi keinginan penduduk berekreasi, salah satu bentuknya adalah hutan kota yang berfungsi sebagai tempat rekreasi.
Studi dilakukan di Sub Wilayah Pusat Kota Cibinong dengan tujuan menyusun suatu rencana tapak hutan kota yang berfungsi sebagai tempat rekreasi. Hasil studi berupa rencana tata letak vegetasi serta fasilitas-fasilitas pendukung hutan kota yang berfungsi sebagai tempat rekreasi.
Metode studi yang digunakan adalah metode pendekatan sistematis untuk perencanaan suatu tapak yang dikemukakan oleh Gold (1980), yang meliputi tiga tahap, yaitu: tahap inventarisasi data/survey, tahap analisis dan sintesis, tahap perencanaan tapak.
niversity Data yang diperoleh dianalisis dan disesuaikan dengan standar-standar yang ada untuk mengetahui kemampuan lahan dan potensi yang dimiliki oleh tapak serta kendala- kendala yang muncul. Kemudian masalah-masalah tersebut digabung satu dengan lainnya dengan sistem overlay dan diteliti kaitannya untuk mencapai kesepakatan pemecahan masalah dalam menentukan konsep tata ruang dan tata letak fasilitas-fasilitas yang akan ditempatkan.
Konsep tata ruang mempertimbangkan keterkaitan hu- bungan antar jenis kegiatan, luas areal yang tersedia, kendala-kendala yang ada dan potensi yang dimiliki tapak terhadap suatu jenis kegiatan…dst