Pengaruh GA3 dan konsentrasi BA terhadap kultur jaringan anggur (Vitis labrusca) Kultivar Isabella
View/ Open
Date
1989Author
Tanata, Shimety
Gunawan, Livy Winata
Harjadi, Sri Setyati
Metadata
Show full item recordAbstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh GA3 dan beberapa taraf konsentrasi BA terhadap pembentuk- an dan pertumbuhan tunas majemuk pada anggur kultivar Isabella. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kultur Jaringan Jurusan Budi Daya Pertanian, Institut Pertanian Bogor, mulai bulan Januari hingga Oktober 1989.
Eksplan berupa pucuk berukuran 2 mm dimasukkan ke medium MS (Murashige dan Skoog) cair kepekatan setengah selama 4 minggu, lalu dipindahkan ke medium padat selama 4 minggu juga. Zat pengatur tumbuh yang digunakan ada- lah GA3 (0.0 dan 0.1 ppm) serta BA (0.5, 1.0, 1.5, 2.0 dan 2.5 ppm). Kultur dipindahkan ke medium tanpa zat pengatur tumbuh selama 2 minggu karena tunas yang terbentuk mulai mati pucuk. Sebagian tunas yang terbentuk kemudian diakarkan di medium dengan NAA 0.1 ppm dan sisanya di- subkultur.
Penambahan GA3 0.1 ppm pada medium MS kepekatan setengah dengan BA 0.5 - 2.5 ppm tidak memperbaiki pertumbuhan eksplan maupun pembentukan tunas aksilar (jumlah dan tinggi tunas). Medium terbaik untuk pertumbühan eksplan maupun tunas aksilar didapatkan pada medium BA 0.5 ppm tanpa Gaz. Hampir 80% tunas yang terbentuk meru- pakan tunas vitrous. Persentase tunas yang mati pucuk rata-rata mencapai 10%. Pemindahan kultur ke medium tanpa zat pengatur tumbuh selama 2 minggu belum dapat mengatasi vitrifikasi dan mati pucuk ini.
Kultur yang membentuk tunas adventif hanya 3.8% de- ngan jumlah tunas rata-rata 11.8; berukuran 1.0 Tunas adventif terbentuk di ujung sulur. - 1.4 mm.
Medium pengakaran dengan NAA 0.1 ppm dapat mengakar- kan 50 - 100% tunas dengan jumlah akar 3.0 panjang akar 8.0 66.8 mm. - - 10.4 dan Tunas yang vitrous 100% menjadi normal kembali setelah 4 minggu di medium pengakar- an ini.
Subkultur I dapat menggandakan 7.5 kali jumlah tunas awal pada medium Ba 1.5 ppm tanpa Gaz. Pada subkultur II, kecepatan multiplikasi tunas menurun pada semua perlakuan kecuali pada BA 0.5 ppm dengan GA3 0.1 ppm. Penggandaan tunas tertinggi juga didapatkan pada medium BA 1.5 ppm tanpa GA3….