Pengaruh Cara Pengendalian Gulma Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Kedelai (Glicine max (L.) Merr.)
View/ Open
Date
1988Author
Hartanto, Tri
Lontoh, Adolf Pieter
Tjitrosoedirdjo, Soekiman
Metadata
Show full item recordAbstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh cara pengendalian gulma, baik secara mekanis maupun secara kimia, terhadap pertumbuhan dan produksi tiga varietas kedelai, yaitu: varietas Kerinci, varietas Lokon dan varietas Amerikana.
Rancangan penelitian yang digunakan yaitu rancangan petak terpisah dalam rancangan acak kelompok, dengan tiga ulangan. Sebagai petak utama yaitu varietas, terdiri atas: varietas Kerinci (V₁), varietas Lokon (V2) dan varietas Amerikana (V3). Sebagai anak petak yaitu cara pengendalian gulma, terdiri atas: tanpa penyiangan (Go), disemprot Bentazon 0.75 kg b.a./ha (G₁), disemprot Bentazon 1.50 kg b.a./ha (G2), disemprot Bentazon 3.00 kg b.a./ha (G3), disemprot Alachlor 1.44 kg b.a./ha (G4) dan disiang secara manual dua kali, yaitu pada 21 HST dan 42 HST (G5). Pe- ngolahan data dilakukan dengan menggunakan Uji Berganda Duncan, pada taraf kepercayaan 5 persen.
Penyiangan gulma secara manual dua kali, yaitu pada 21 HST dan 42 HST, efektif mengendalikan gulma golongan rumput dan daun lebar; meningkatkan jumlah daun, indeks luas daun, jumlah buku subur, jumlah polong isi, indeks panen dan produksi biji kering/ha. Penyiangan secara ma- nual dua kali mampu mereduksi gangguan yang disebabkan oleh gulma, selama periode kritis tanaman. Penyiangan pertama (pada 21 HST) mampu mendukung pertumbuhan vegetatif tanaman, sedangkan penyiangan kedua (pada 42 HST) memberikan kesempatan pada tanaman untuk membentuk sekaligus mengisi polong tanpa mengalami persaingan yang berarti dengan gulma.
Alachlor 1.44 kg b.a./ha tidak efektif mengendalikan gulma golongan rumput, teki maupun berdaun lebar. Walaupun demikian Alachlor mempunyai sifat merangsang pertumbuhan tanaman, sehingga mampu meningkatkan jumlah daun trifoliat, indeks luas daun, jumlah buku subur dan jumlah polong isi...