dc.description.abstract | Rambutan termasuk buah non klimakterik yang bernilai ekonomis, tetapi mempunyai umur simpan pendek (seminggu). Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mempelajari perubahan fisik dan kimia buah yang dikemas dengan empat macam kemasan dan disimpan pada suhu kamar (28°C) dan suhu rendah (10°C) serta interaksinya.
Rancangan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap faktorial dua faktor dengan tiga ulangan.
Faktor pertama terdiri dari empat macam kemasan (P), yaitu jaring seperti jala (P1), kantong plastik dari bahan propilen dengan 40 lubang pada kedua sisi (P2), karung plastik dari bahan propilen membentuk lubang-lubang kecil (P3) dan kardus berukuran 10.5 cm X 14.5 cm X 19 cm yang dilubangi pada keempat sisinya (P4). Faktor kedua terdiri dari dua suhu penyimpanan (T), yaitu suhu kamar (T1=28°C) dan suhu rendah (T2=10°C).
Bahan yang digunakan adalah rambutan jenis Rapiah dari pertanaman Salabenda, Parung, yang dipanen pagi hari pada musim panen bulan Desember 1989, dengan tingkat kematangan yang sama, yaitu kulit buah berwarna kuning, berukuran 3 4.5 cm. Dalam setiap kemasan ada 25 rambutan yang selanjutnya disimpan pada kondisi kamar dan suhu rendah. Rambutan yang disimpan dalam kemasan yang ditem- patkan pada kondisi kamar diamati pada 0, 2, 4, 6 dan 8 hari penyimpanan, sedangkan yang disimpan pada suhu 10°C diamati pada 0, 4, 8. 12 dan 16 hari.
Angka 50 % buah yang rusak terjadi setelah 3 hari simpan dengan kemasan plastik pada suhu kamar. Dalam kemasan karung plastik dan jaring terjadi setelah 4 hari, sedangkan dalam kardus setelah 5 hari simpan. Pada suhu rendah kerusakan buah paling cepat terjadi dalam jaring (9 hari), dalam kardus (14 hari), sedangkan dalam plastik dan karung plastik setelah 16 hari penyimpanan... | id |