Kerjasama keterkaitan bapak angkat, koperasi, dan penyuluh dalam pembinaan industri emping : kasus di sentra industri emping melinjo desa Ketileng, Kecamatan Cilegon.Kabupaten Serang, Jawa Barat
View/ Open
Date
1991Author
Tarigan, Herlina
Hubeis, Aida Vitayala S.
Tonny, Fredian
Metadata
Show full item recordAbstract
Praktek Lapangan ini bertujuan untuk menelaah pembinaan yang dilakukan terhadap industri emping, alasan-alasan teknis maupun ekonomis dari masing-masing pihak yang bekerjasama, dan apa dampak pembinaan itu terhadap kehidupan masyarakat pengrajin.
Pembinaan industri emping di Desa Ketileng melibatkan perusahaan besar Krakatau Steel (KS) sebagai bapak angkat, koperasi. dan tenaga penyuluh lapangan (TPL). Pembinaannya meliputi pembinaan keterampilan, organisasi. permodalan, dan pemasaran.
Dalam operasionalisasinya, pembinaan bapak angkat dibagi dalam bentuk pembinaan pemasaran yang dilaksanakan oleh PT. Purna Sentana Baja, dan pembinaan non pemasaran oleh divisi Pembinaan Industri Kecil (PIK) Krakatau Steel. Pembinaan pemasaran, dalam pelaksanaannya bekerjasama dengan koperasi dan ketua kelompok vang diangkat sebagai anak angkat resmi. Bapak angkat membantu dalam hal permodalan dan pemasaran. Sedangkan pembinaan non pemasaran yang dilaksanakan oleh PIK, menyusun materi pembinaan yang disinkronkan dengan program Dinas Perindustrian. Kenyataan menunjukkan hubungan bapak-anak angkat saling menguntungkan, karena membuka peluang bekerja dan berusaha bagi pengrajin khususnya dan masyarakat setempat umumnya...
Keterlibatan koperasi sebagai wadah perekonomian masvarakat pedesaan, lebih mengarah kepada peran perantara banak angkat dengan pengrajin. Koperasi mendapat bantuan permodalan dan pemasaran dari bapak angkat. Bantuan itu dimanfaatkan sebagai modal penyediaan bahan baku yang akan dijual kepada pengrajin dan untuk membeli emping dari pengrajin. Melalui koperasi, Purna Sentana Baja akan membeli emping untuk diekspor ke Belanda dan Saudi Arabia.