Model Penduga Produksi Biji Kedawung (Parkia roxburglzii G. Don) di Taman Nasional Meru Betiri Jaws Timur
Abstract
Tumbuhan obat merupakan salah satu potensi hutan alam yang memiliki nilai ekonomi sangat tinggi. Apabila dibandingkan dengan nilai kayu (sebagai satu-satunya produk untuk saat ini) pada satuan volumeiberat yang sama maka nilainya bisa berkali-kali lipat. Pengembangan dan pelestarian tumhuhan obat di habitat aslinya (hutan alam tropis) akan membawa dampak ihvtan yang menguntungkan bagi keberadaan hutan alam (sebagai habitatnya) yang dewasa ini semakin terancam ole11 konversi ke penggunaan lahan lainnya. Kedawung mempakan salah satu jenis tumbuhan obat yang telah sejak lama dimanfaatkan secara luas oleh masyarakat dan industri jamu. Jenis tumbuhan obat ini termasuk dalam 10 besar yang dimanfaatkan oleh masyarakat maupun industri, jenis ini juga termasuk dalam 5 besar yang diperkirakan akan banyak dibutuhkan oleh pasar. Menurut data statistik yang dikemukakan oleh Sa.n.d ra dan Kemala (1994), pada tahun 2000 permintaan kedawung diperkirakan mencapai sekitar 180.000 kg. Meskipun pemanfaatan kedawung telah dilakukan sejak lama, penelitian yang menyangkut produktivitas buah (bagian yang paling banyak dimanfaatkan) masih belum banyak dilakukan. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk memperoleh model penduga produksi buah kedawung dengan nienyeleksi dan menentukan peubah-peubah penduga berupa ciri pohon apa saja yang berpengaruh nyata terhadap hasil buahnya, dan membentuk tabel dugaan hasil buah kedawung. Peubah penduga yang digunakan antara lain adalah diameter pohon (dbh), tinggi total, tinggi hebas cabang, kedalaman tajuk, diameter tajuk, jumlah cabang utama, dan kelastkualitas tajuk. Selain peubah-peubah penduga yang mempakan ciri pohon, tumt dicatat pula kondisi lapangan dan lingkungan sekitar pohon sebagai peubah penjelaslpenerang (altitude, suhn lingkungan, pH tanah, slope, arah kemiringan lahan, posisi pohon dalam lereng, fisiografi tanah, dan vegetasi di sekitar pohon kedawung). Pengumpulan data dilakukan di Taman Nasional Meru Betiri, propinsi Jawa Timur pada bulan Agustus selama 30 hari. Pengolahan dan analisis data dilakukan dengan menggunakan seperangkat PC dan beberapa software pendukung antara lain MS-Excel1 dan Minitab for Windows release 11.12. Analisis data dilakukan dalam 2 tahap, tahap pertama hempa analisis terhadap matriks korelasi dan tahap kedua berupa analisis regresi.
Collections
- UT - Forest Management [2835]