Analisis kelayakan usaha lebah madu (Apis mellifera) dan nilai tambah pasca panen madu : studi kasus Pusat Perlebahan Nasional, Kecamatan Parungpanjang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat
Abstract
Pertanian tropis di Indonesia merupakan faktor pendu kung usaha lebah madu, dimana tanaman tertentu dapat berbunga sepanjang waktu. Berbagai manfaat diperoleh dari usaha lebah madu, baik berupa nilai ekonomi, gizi dan kesehatan, maupun dari bantuan penyerbukan oleh lebah terhadap peningkatan produksi tanaman pertanian.
Kebutuhan konsumsi dalam negeri belum dapat dipenuhi seluruhnya oleh produsen dalam negeri, sehingga bila industri madu dikembangkan serta dijaga mutunya, produsen dalam negeri dapat melaksanakan subsitusi impor, bahkan mungkin untuk diekspor. Selain itu diharapkan produksi madu dalam negeri dapat memenuhi target konsumsi dari 3,5 gram/kapita/tahun menjadi 10 gram/kapita/tahun pada akhir Pelita V.
Kadar air madu Indonesia yang tergolong tinggi pengaruhi kualitas madu yang dihasilkan. Untuk memperbaiki kualitas madu ini diperlukan kegiatan penanganan pasca panen madu.
Praktek lapang yang dilaksanakan di Pusat Perlebahan Nasional, Parungpanjang, Bogor, bertujuan untuk melihat kelayakan usaha lebah Apis mellifera, kegiatan pasca panen madu serta nilai tambah pasca panen madu.
Hasil analisis kelayakan investasi usaha lebah madu di Pusbahnas menunjukkan bahwa usaha ini layak dilaksanakan pada tingkat discount rate sebesar 21 persen.
Analisis sensitivitas yang dilakukan dengan kenaikan biaya 10 persen maupun dengan penurunan harga sebesar 10 persen menunjukkan bahwa usaha lebah madu tetap layak untuk dilaksanakan pada tingkat discount rate 21 persen.
Kegiatan pasca panen madu terdiri dari kegiatan pengolahan dan pengemasan. Kegiatan pengolahan terdiri dari penyaringan dan penurunan kadar air madu hasil panen. Sedangkan kegiatan pengemasan terdiri atas seleksi botol, pengisian madu, penimbangan, pemberian label pada madu hasil olahan, serta pengepakan kardus khusus pada botol besar...