Penggunaan minyak limbah kecap ikan dalam pakan ikan nila, Oreochromis niloticus
View/ Open
Date
2005Author
Saputra, Maruli Sani
Jusadi, Dedi5
Mokoginta, Ing.
Metadata
Show full item recordAbstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan minyak limbah kecap ikan dalam pakan buatan terhadap pertumbuhan ikan nila (Oreochromis niloticus). Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April hingga Juni 2004 di Laboratorium Nutrisi, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor.
IPB
Wadah yang digunakan adalah 15 akuarium kaca dengan ukuran 60 x 50 x 40 dengan ketinggian efektif air 30 cm, menggunakan sistem resirkulasi dengan filter mekanis. Suhu air 29°C dijaga dengan pemberian heater 600w pada tandon resirkulasi. Ikan yang digunakan adalah ikan nila yang berasal dari B.B.I.A.T. Sukamandi, Subang dengan bobot rata-rata 5 ± 0,03 gram. Pada setiap akuarium diisi dengan 15 ekor ikan, ikan ikan dipelihara selama 60 hari. Selama masa budidaya, ikan diberi lima jenis pakan yang berbeda sesuai dengan perlakuannya. Kelima pakan tersebut adalah pakan A(5% minyak limbah kecap ikan, 0% minyak sawit), pakan B(3,75% minyak limbah kecap ikan, 1,25% minyak sawit), pakan C(2,5% minyak limbah kecap ikan, 2,5% minyak sawit), pakan D(1,25% minyak limbah kecap ikan, 3,75% minyak sawit), pakan E(0% minyak limbah kecap ikan, 5% minyak sawit.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa setelah dipelihara selama 60 hari bobot ikan naik menjadi 697-905 gram. Nilai laju pertumbuhan harian masing-masing ikan adalah A (1,91%);B (1,97%); C (2,04%);D (1,98%); serta E (1,90%). Nilai efisiensi pakan masing-masing perlakuan adalah A (71,18%); В (75,96%); C (79,11%); D (75,44%) serta E (70,92%), sedangkan nilai konsumsi pakan masing-masing perlakuan adalah A (727,33 g); B (725 g); C (734,83 g); D (728,33 g) serta E (727 g). Dari hasil analisis statistik nilai laju pertumbuhan harian, efisiensi pakan dan konsumsi pakan tidak berbeda nyata (p<0,05). Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa minyak limbah kecap ikan dapat digunakan sebagai sumber lemak dalam pakan sebesar 5%.