Pengusahaan bunga potong anggerik di tanaman anggrek sirkel tanaman mini Indonesia indah
View/ Open
Date
1980Author
Setiamidjaja, Helen
Harjadi, M.M Sri Setyati
Rachman, Zain
Metadata
Show full item recordAbstract
Sejak tiga sampai empat puluh tahun yang lalu minat usaha hortikultura terhadap anggerik makin meningkat, disebabkan pemakaian bunga anggerik makin meluas. Di kota- kota, terutama di kota-kota besar, pemakaian bunga ang- gerik sebagai bunga potongan sangat menonjol. Pada ber- macam-macam upacara kenegaraan, pemancangan tiang perta- ma, peresmian gedung-gedung baru dan sebagainya, bunga anggerik sebagai hiasan buket-bunga selalu ada.
Tanaman anggerik telah dikenal orang berabad-abad sebelum Masehi. Namun industri anggerik baru dapat ber kembang setelah Levis Knudson pada tahun 1922 menemukan media pertumbuhan bagi pengecambahan benih. Selanjutnya anggerik dapat dipelihara mulai dari biji hingga menjadi individu yang mampu berdiri sendiri dengan garam-garam mineral dan hara lain tanpa bantuan cendawan.
Tanaman anggerik termasuk keluarga Orchidaceae yang menurut perkiraan di seluruh dunia meliputi lebih kurang 20 000 jenis alam. Indonesia memiliki lebih kurang 5 000 jenis. Anggerik adalah salah satu jenis tanaman pengha- sil bunga yang indah dan awet. Kini banyak dipelihara secara intensif dalam taman-taman oleh penggemarnya, ti dak saja dinikmati keindahan bunganya oleh pemiliknya, tetapi telah dimanfaatkan secara komersial. Dengan demikian timbul pengusahaan-pengusahaan pertanaman anggerik dari berbagai tingkatan untuk memenuhi kebutuhan anggerik di dalam negeri maupun untuk diekspor ke luar negeri. Akan tetapi faktor penarik utama yang memungkinkan pertumbuhan yang pesat itu adalah meningkatnya permintaan karena bertambahnya pendapatan konsumen, yang mampu dan mau menyisihkan kelebihan uangnya untuk membeli bunga maupun tanaman anggerik.