Pengaruh waktu penyiraman larutan garam NaCL terhadap pertumbuhan dan produksi enam varietas jagung (Zea mays L.) pada tanah bergambut
Abstract
Percobaan ini dimaksudkan untuk mempelajari pada tingkat kapan tanaman jagung paling peka terhadap kondisi salin dan untuk mengetahui jenis varietas mana yang paling tahan terhadap kondisi salin agar dicapai suatu produksi yang lebih tinggi.
Rancangan yang digunakan yaitu Split-split Plot dalam Rancangan Acak Kelompok yang terdiri atas tiga faktor dengan tiga ulangan. Sebagai petak utama yaitu waktu penyiraman, terdiri atas penyiraman minggu 1-3 (T1), minggu 4-6 (T2), minggu 7-9 (T5) dan minggu 10-12 (T4). Sebagai anak petak yaitu konsentrasi garam NaCl, terdiri atas O ppm (G1) dan 4000 ppm (G2). Sebagai anak-anak petak yaitu jenis varietas, terdiri atas varietas Harapan Baru (V1), Pool 4-110 (V2), Pool 5-G8 (V3), Ranjuna BC-1 (V4), Pool 1-ML (V5) dan 2372 (V6).
Umumnya makin awal perlakuan salinitas akan menurunkan tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun, produksi dan bobot kering tanaman jagung yang semakin besar.
Perlakuan salinitas dan varietas berpengaruh sangat nyata terhadap tinggi tanaman umur 3, 6 dan 9 MST. Akibat perlakuan salinitas minggu 1-3 menurunkan tinggi tanaman se- besar 25.62 %, minggu 4-6 5.37 % dan minggu 7-9 meningkat- kan tinggi tanaman sebesar 1.41 persen. Pada saat tanaman berumur 9 minggu persentase penurunan tinggi tanaman terbesar dimiliki oleh varietas Harapan Baru (19.64%), di- ikuti varietas Pool 1-ML (10.88%), Pool 5-G8 (4.12 %), Pool 4-110 (2.99%) dan 2372 (1.44%), sedangkan pada va- rietas Ranjuna BC-1 meningkatkan tinggi tanaman sebesar 6.65 persen.