Show simple item record

dc.contributor.advisorHartulistiyoso, Edy
dc.contributor.authorNurochman
dc.date.accessioned2024-02-06T03:30:46Z
dc.date.available2024-02-06T03:30:46Z
dc.date.issued2002
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/137698
dc.description.abstractBawang merah mempakan hasil pertanian yang banyak dikonsumsi masyarakat. Oleh karena itn teknologi produksi bawang merah perlu terns ditingkatkan. Salah satn aspek penting dalam teknologi produksi adalah penggunaan dan aliran energi pada proses produksi. Perhitnngan dan analisis energi pertanian dapat digunakan untnk membantu upaya penghematan energi dan dalam pengambilan keputnsan managemen usaha tani. Tujuan penelitian adalah melakukan perhitnngan energi pada proses budidaya bawang merah di Desa Sitanggal, Kecanatan Larangan, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah. Sasaran yang ingin dicapai adalah mengetahui jumlah dan jenis energi yang dibutuhkan per satuan produk bawang merah se1ta mengetahui aliran energi dalam budidaya bawang merah Pola tanam di daerah Brebes pada umumnya yaitn padi/bawang merah/cabe/bawang merah. Proses budidaya bawang pasca tanam padi berbeda dengan pasca tanam cabe temtama dalam ha! pengolahan tanah. Proses produksi bawang merah pasca tanam padi terdiri daii empat tahap yaitn pengolahan tanah, penanaman, pemeliharaan dan pemanenan. Tahap pengolahan tanah pada budidaya bawang merah pasca tanam padi terdiri daii pembuatan bedengan, pembuatan selokan, pembongkaran tanah hasil pembuatan selokan dan penghalusan. Bedengan merupakan tempat menanam bawang merah. Lebar bedengan antara 100 -120 cm. Panjang bedengan disesuaikan dengan areal tanam. Pada pembuatan selokan dilakukan dua tahap penggalian dengan tinggi selokan antara 50 - 60 cm dan lebar 30 - 40 cm. Pada tahap penanaman bedengan dibasahi terlebih <lulu sebelum ditanami. Pada bedengan kemudian dibuat alur tanam yang sejajar dengan lebar bedengan. Bibit dibenamkan di alur tanam pada kedalaman 2 cm hingga 3 cm dengan posisi tegak dan sedikit ditekan. Jarak tanam bervariasi tergantung pada kondisi tanah. Pada tanah yang subur jarak tanam sekitar 20 x 20 cm. Tahap pemeliharaan terdiri dari penyiraman, pembumbunan, penyiangan, pemupukan, dan pengendalian hama. Penyiraman dilakukan dengan menggunakan gembor. Penyiangan dilakukan dengan dicabut menggunakan tangan. Pemupukan dilakukan dengan cara ditabur. Pengendalian hama dilakuakan baik secara mekanis (diambil dengan tangan) maupun secara kimia (pestisida). Alat yang digunakan adalah sprayer. Pada tahap pemanenan, bawang merah dipanen pada kondisi tanah dalam keadaan leering untuk mencegah pembusukan. Di dataran rendah (Brebes) bawang merah dapat dipanen pada umur 60 - 70 hari.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titleAnalisis konsumsi energi pada usahatani bawang merah pasca tanam padi : Studi kasus petani bawang merah di Desa Sitanggal, Kecamatan Larangan, Kabupaten Brebes, Jawa Tengahid
dc.typeUndergraduate Thesisid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record