Pengujian Ekstrak Daun Dan Buah Lantana camara Linnaeus Terhadap Hama Umbi Kentang Phthorimaea opercullela Zeller (Lepidoptera : Gelechiidae)
Abstract
Penelitian ini merupakan suatu uji lanjutan untuk me- ngetahui lebih jauh tentang penghambatan tanaman Lantana camara terhadap Phthorimaea operculella. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi tentang toksisitas ekstrak, penolakan ekstrak terhadap peletakan telur serta untuk mendapatkan informasi tentang bagian tanaman yang lebih beracun dan kecocokan palarut yang relatif lebih baik untuk melarutkan zat toksik dari tanaman L. camara.
Filtrat ekstrak yang digunakan dalam penelitian meru- pakan hasil ekstraksi dari daun dan buah L. camara dengan menggunakan ekstraktor Soxhlet. Pelarut yang digunakan untuk mendapatkan filtrat ekstrak adalah petroleum ether dan chloroform.
Pengujian untuk melihat penghambatan ekstrak terhadap P. operculella terdiri dari tiga pengujian yaitu: pengu- jian mortalitas larva instar satu dengan pemberian umpan beracun pada permukaan kentang, pengujian preferensi pene- luran imago betina pada kentang setiap perlakuan selama 11 hari dan pengujian aktivitas makan serta populasi larva dari keturunan lima pasang imago, pada setiap kentang per- Lakuan setelah 20 hari. Ekstrak yang digunakan dalam ke tiga pengujian di atas adalah ekstrak dari daun dengan pe- larut petroleum ether, ekstrak dari buah dengan pelarut pet- roleum ether, ekstrak dari daun dengan pelarut chloroform, ekstrak dari buah dengan pelarut chloroform dan perlakuan kontrol dengan menggunakan air steril. Konsentrasi ekstrak yang digunakan untuk setiap perlakuan pada ke tiga pengujian adalah 5 persen.
Filtrat yang terlarut dengan menggunakan ekstraktor Soxhlet memperlihatkan adanya keragaman hasil ekstrak dari masing-masing bahan asal. Keragaman hasil ekstraksi berko- relasi dengan kecocokan jenis pelarut, sifat zat yang dila- rutkan serta ketersediaan zat yang terkandung dalam daun dan buah. Rata-rata persentase konsentrasi alam dari hasil pe- larutan berkisar antara 1.36 - 6.18 persen.
Mortalitas larva akibat perlakuan ekstrak pada konsen- trasi 5 persen berkisar antara 52 - 68 persen. Diduga mor- talitas larva disebabkan oleh termakannya senyawa sekunder triterpene lantadene A dan lantadene B yang diperkirakan terkandung dalam filtrat ekstrak…dst
Collections
- UT - Plant Protection [2420]