Pengaruh kualitas ransum makanan terhadap kadar bahan kering tanpa lemak air susu di daerah Cipanas
View/ Open
Date
1989Author
Rusmawanta, Jatmika Dwi Wahyu
Sudarwanto, Mirnawati
Metadata
Show full item recordAbstract
Pembicaraan tentang kualitas manusia tak terelakkan akan menyangkut masalah mutu bahan makanan. Artinya, nilai gizi suatu bahan makanan mempunyai hubungan dengan kualitas manusia yang mengkonsumsinya.
Air susu dapat dikatagorikan sebagai salah satu ba- han makanan yang mampu meningkatkan derajat kualitas manusia; karena air susu mengandung asam-asam amino essen- sial yang berpengaruh positif terhadap unsur parameter kualitas manusia, yaitu kesehatan dan kecerdasan.
Sebagaimana bahan makanan yang lain, air susu juga mempunyai kriteria dasar untuk menentukan kualitasnya sehingga layak dikonsumsi. Kriteria dasar ini berupa nilai-nilai minimal yang tercantum dalam "Milk Codex". Diantara nilai-nilai minimal yang harus dipenuhi air susu adalah peraturan kadar bahan kering tanpa lemak (BKTL), yaitu sebesar 8 %.
Nilai minimal kadar BKTL air susu yang direkomenda- sikan bila dikaitkan dengan kondisi peternakan sapi perah di daerah Cipanas terpaksa mengundang suatu permasa- lahan; dan hal ini dijadikan bahan kajian dalam penelitian.
Nilai-nilai BKTL air susu (diukur dengan rumus Mumm und Liebold) di daerah Cipanas menunjukkan, bahwa dari 32 sampel air susu yang diambil hanya 31.25 % yang menca- pai nilai minimal yang tercantum dalam "Milk Codex".
Kemudian, berdasarkan hasil quisioner didapatkan gam- baran keragaman pola komposisi ransum dari tiap-tiap peter nak yang dijadikan responden. Pola komposisi ransum dari 32 responden dikelompokkan menjadi 5 tipe kualitas ransum, yaitu: tipe A, tipe B, tipe C, tipe D dan tipe E…dst