Strategi pengembangan perusahaan pada Hak Pengusahaan Hutan Tanaman Industri (HPHTI) : studi kasus di PT Inhutani Unit Usaha Kalimantan Selatan, Sub Unit Hutan Tanaman Industri Semaras
Abstract
Hutan sebagai suatu ekosistem merupakan sumberdaya alam yang komplek dan mempunyai banyak manfaat langsung maupun tidak langsung yang meliputi manfaat ekologis, sosial dan ekonomi. Dari segi ekologis, hutan berperan sebagai perlindungan ekosistem flora, fauna dan sumber plasma nutfah. Sedangkan dari segi ekonomi dan sosial, hutan berperan sebagai sumber devisa dan mata pencaharian bagi masyarakat. Sehingga hutan selain dituntut untuk dapat memberikan manfaat ekologis juga diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan bagi masyarakat.
PT.Inhutani II sebagai Badan Usaha Milik Negara dituntut untuk dapat mengelola hutan secara lestari, namun di lain pihak harus dapat memperoleh keuntungan (profit) untuk menjaga kelanjutan usahanya. Untuk dapat mencapai kedua tujuan tersebut diperlukan strategi-strategi pengembangan yang sesuai bagi perusahaan dalam mengelola hutan sehingga perusahaan dapat terus bertahan dan berkembang
Salah satu upaya penting dalam melakukan analisis strategi pengembangan perusahaan yaitu dengan melakukan kajian yang mendalam terutama untuk mengetahui kondisi kesehatan perusahaan dan posisi perusahaan dalam mendukung pembangunan daerah dan nasional, sehingga dapat ditentukan strategi yang tepat untuk mengatasi permasalahan yang ada pada saat ini.
Hasil identifikasi dan analisis faktor internal terhadap Sub Unit Hutan Tanaman Industri Semaras menunjukan bahwa perusahaan memiliki kekuatan utama berupa mantapnya jaringan pemasaran produk dengan nilai skor sebesar 0.189 dan kelemahan utama perusahaan yaitu kualitas sumberdaya yang rendah dengan nilai skor sebesar 0.200. Sedangkan hasil identifikasi dan analisis faktor eksternal dapat diketahui bahwa peluang terbesar yang dimiliki perusahaan yaitu tingginya tingkat permintaaan pasar dari tahun ke tahun dengan nilai skor sebesar 0.198. Sedangkan ancaman terbesar yang dihadapi perusahaan yaitu tingginya tingkat penyerobotan lahan yang terjadi di dalam areal kerja Sub Unit Hutan Tanaman Industri Semaras dengan nilai skor 0.212 Total skor matrik IFAS adalah 2.424 yang berarti kondisi internal Sub Unit Hutan Tanaman Industri Semaras berada pada posisi rata-rata untuk
memanfaatkan kekuatan yang dimiliki dan mampu mengurangi kelemahan yang
ada pada perusahaan.. Total skor matrik EFAS pada Sub Unit Hutan Tanaman
Industri Semaras adalah 2.541 yang berarti kondisi eksternal Sub Unit Hutan
Tanaman Industri Semaras berada pada posisi rata-rata dalam merespon peluang
dan menghadapi ancaman.
Berdasarkan hasil yang diperoleh dari matrik IE dapat diketahui bahwa posisi perusahaan berada pada sel V. Pada posisi ini strategi perusahaan bersifat konsentrasi pada integrasi horisontal atau stabilisasi. Strategi pertumbuhan melalui integrasi horizontal yang diterapkan pada sel V adalah konsolidasi yang bertujuan untuk menghindari kehilangan penjualan dan kehilangan profit. Strategi tersebut dapat dijalankan secara intensif dengan melakukan penetrasi pasar dan pengembangan produk (Rangkuti, 2000).
Collections
- UT - Forestry Products [2386]