Studi pembuatan papan komposit dari limbah kayu, anyaman bambu dan anyaman pandan
Abstract
Laju pertumbuhan penduduk yang cukup pesat yaitu sebesar 2,5% pertahun akan mengalami kesulitan dalam pemenuhan kebutuhan kayu, karena semakin menipisnya jumlah kayu bulat sebagai akibat dari kerusakan hutan yang mencapai 2% setiap tahun. Untuk mengatasi masalah semakin menurunnya jumlah kayu yang tersedia, perlu dilakukan efisiensi penggunaan kayu dengan cara memanfaatkan limbah kayu hasil pemanenan atau limbah-limbah perusahaan perkayuan. Bambu dipilih sebagai bahan alternatif kayu karena bambu memiliki beberapa keunggulan, yaitu cepat tumbuh, mudah didapat, murah, potensinya melimpah, buluhnya panjang dan mudah diolah, sedangkan pandan yang berupa anyaman berbentuk tikar digunakan karena dianggap memiliki nilai estetika yang cukup baik serta kayu karet (Hevea brasiliensis) diharapkan dapat memberikan sifat-sifat yang cukup kuat. Hal ini dapat dilakukan dengan cara menggabungkan limbah kayu karet dengan anyaman bambu dan anyaman pandan sebagai face dan back yang cukup potensial sebagai bahan baku untuk papan komposit.
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan papan komposit terbaik dari limbah kayu anyaman bambu dan anyaman pandan dengan melihat sifat fisis dan mekanisnya berdasarkan pengujian yang telah ditetapkan oleh JIS A 5908-2003. Papan komposit yang dibuat terdiri dari 3 lapisan, yaitu lapisan face dan back dari anyaman bambu dan anyaman pandan serta lapisan core dari partikel kayu karet berbentuk wafer dan flake dengan ukuran 30cm x30cm x1cm, kerapatan sasaran 0,75 g/cm², tekanan kempa panas 100 kgf/cm² dengan suhu 150°C selama 10 menit dengan ulangan sebanyak 6 ulangan.
Berdasarkan hasil pengujian sifat fisis dan mekanis, papan komposit terbaik yang dihasilkan adalah papan komposit dari limbah kayu berbentuk wafer dengan anyaman bambu. Hasil pengujian sifat fisis papan tersebut diantaranya kerapatan papan sebesar 0,68 g/cm³, nilai ini memenuhi standar JIS A 5908-2003. Nilai kadar air sebesar 7,79% memenuhi standar JIS A 5908-2003. Standar JIS A 5908-2003 tidak mensyaratkan besarnya nilai daya serap air, nilai daya serap air papan tersebut sebesar 21,32% (2 jam) dan 43,48% (24 jam). Nilai pengembangan tebal papan sebesar 9,62% (2 jam) 17,59% (24 jam) tidak memenuhi standar JIS A 5908-2003. JIS A 5908-2003 tidak mensyaratkan nilai pengembangan linier, nilai pengembangan linear papan komposit yang dihasilkan sebesar 0,32% (2 jam) 0,48% (24 jam). Hasil Pengujian sifat mekanis papan komposit diantaranya modulus lentur (MOE) sebesar 2515,66 N/mm² masuk ke standar JIS A 5908- 2 2003 tipe 13, nilai modulus patah (MOR) sebesar 12,66 N/mm² juga masuk standar JIS A 5908-2003 tipe 8. JIS A 5908-2003 tidak mensyaratkan nilai keteguhan tarik sejajar permukaan, nilai keteguhan tarik sejajar permukaan yang dihasilkan sebesar 26,49 N/mm². Nilai keteguhan rekat (Internal Bond) yang dihasilkan 0,52 N/mm² masuk ke standar JIS A 5908-2003 tipe 18. Papan komposit terbaik berintikan wafer dan dilapisi anyaman bambu.
Collections
- UT - Forestry Products [2391]