Analisis kelayakan finansial peremajaan tanaman perkebunan karet : studi kasus PT. Hevea Indonesia, Desa Nanggung, Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat
Abstract
Peremajaan tanaman karet merupakan salah satu cara bagi perusahaan perkebunan karet untuk meningkatkan produksi dengan cara penggantian tanaman- tanaman tua dengan tanaman baru yang sejenis yang memiliki kualitas lebih baik. Dalam melakukan peremajaan perusahaan dihadapkan pada kondisi dimana terdapat masa-masa tidak adanya pemasukan yang diperoleh perusahaan karena kebun belum menghasilkan lateks. Budidaya dengan menggunakan sistem tanam intercropping (tumpang sari) merupakan salah satu solusi bagi perusahaan perkebunan untuk tetap mendapatkan pemasukan selama waktu tenggang tersebut. Tingginya biaya-biaya yang dikeluarkan dalam suatu investasi menuntut perusahaan untuk melakukan efisiensi biaya terutama dalam biaya produksi. Biaya pemupukan yang dikategorikan sebagai biaya produksi, cenderung semakin tinggi terutama harga pupuk yang semakin naik akibat kenaikan upah minimum regional, transportasi dan biaya tidak langsung lainnya dalam memproduksi pupuk. Masalah aktual yang sering dihadapi oleh perusahaan perkebunan adalah faktor ketersediaan masing-masing jenis pupuk tunggal yang diperlukan, tidak dapat terpenuhi secara serempak. Untuk mengatasi hal tersebut, salah satu cara adalah menggunakan jenis pupuk majemuk lengkap dimana biaya relatif rendah untuk per unit kebutuhan tanaman, biaya percampuran bahan umumnya rendah, aplikasi pemupukannya lebih mudah dan komposisi hara dalam pupuk majemuk sesuai dengan jenis tanaman tertentu sehingga ketersediaan masing- masing hara dapat lebih terjamin. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis tingkat kelayakan peremajaan tanaman karet melalui analisis aspek pasar, teknis dan operasional, aspek sosial dan lingkungan, dan aspek manajemen secara deskriptif, kemudian dilakukan analisis kelayakan finansial dan switching value (nilai pengganti) untuk melihat kelayakan proyek peremajaan ini dari sisi keuangan dan mengetahui perubahan yang terjadi pada kelayakan tersebut bila terjadi perubahan dalam nilai output maupun input. Penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui tingkat kelayakan finansial apabila perusahaan melakukan sistem tanam intercropping tanaman kapulaga di antara barisan tanaman karet dan penggunaan pupuk majemuk dalam budidayanya. Penelitian dilakukan di PT. Hevea Indonesia. Perusahaan bergerak di bidang agribisnis terutama dalam usaha budidaya tanaman karet dan pengolahan hasil-hasilnya. Penelitian dilakukan pada bulan Juli-Agustus 2005. Jenis data yang dikumpulkan yaitu data primer dan data sekunder. ...