Pengelolaan tenaga kerja, sistem upah dan produktivitas kerja pemetik teh : studi kasus Perusahaan Perkebunan Teh PTP XIII, Propinsi DT I Jawa Barat
Abstract
Pengelolaan tenaga kerja, sistem upah dan produk- tivitas kerja pemetik teh bertujuan untuk menelaah aspek-aspek pengelolaan tenaga kerja, sistem upah, jaminan sosial dan produktivitas kerja serta kehidupan sosial-ekonomi pemetik teh di perusahaan perkebunan.
Perkebunan sebagai salah satu sub sektor di bidang pertanian, banyak menggunakan jasa tenaga kerja sebagai salah satu faktor produksinya. Umumnya tenaga kerja tersebut memiliki tingkat pendidikan dan keterampilan yang masih rendah. Di dalam struktur organisasi pe- rusahaan diperlukan sistem pengelolaan tenaga kerja yang dapat memotivir tenaga kerjanya dengan baik antara pim- pinan dengan bawahan. Karena, dengan pengelolan tenaga kerja yang baik diharapkan penggunaan tenaga kerja efisien, waktu kerja efektif, tingkat upah dan jaminan sosial dapat ditingkatkan, kesejahteraan tenaga kerja dapat lebih terjamin, produktivitas kerja dapat meningkat, sehingga perusahaan dapat menekan biaya tenaga kerja per satuan hasil. Dengan demikian, efisiensi kerja dapat tercapai baik secara teknis maupun secara ekonomis.
Pengelolaan tenaga kerja di Perkebunan Malabar meliputi beberapa kegiatan yang menyangkut (1) Kegiatan di dalam organisasi perkebunan, (2) Pembagian kerja, (3) Waktu kerja, dan (4) Hubungan kerja di dalam organisasi perkebunan tersebut.
Kegiatan di dalam organisasi perusahaan menunjukkan cara kerja perusahaan tersebut berjalan untuk mencapai tujuan perusahaan serta menunjukkan hubungan diantara orang-orang di dalam perusahaan tersebut, baik pimpinan maupun bawahan dalam pembagian kerja maupun waktu kerja. Sehingga perusahaan dapat mengelola tenaga kerjanya dengan baik dan tenaga kerja dapat bekerja sesuai dengan tugas, wewenang dan tanggung jawabnya masing-masing.
Pembagian kerja di Perkebunan Malabar pada akhirnya menghasilkan departemen-departemen dan "job description" dari masing-masing departemen sampai unit-unit terkecil di dalam organisasi perusahaan perkebunan. Dalam pembagian kerja ini pimpinan kebun mendelegasikan kekuasaan kepada bawahannya.
Untuk menjamin kelancaran pembagian kerja, tenaga kerja di Perkebunan Malabar mempunyai waktu kerja yang tidak sama dan disesuaikan dengan kebutuhan untuk setiap jenis pekerjaan. Waktu kerja di Perkebunan Malabar dicirikan oleh penggunaan tenaga kerja khususnya untuk….dst