Studi kelayakan benih bawang merah pada PT. East West Seed Indonesia Purwakarta, Jawa Barat
Abstract
Di Indonesia, bawang merah mempunyai nilai ekonomis yang tinggi. Sejak tahun 1995-2003, produktivitas rata-rata bawang merah sebesar 8,93 ton/ha. Berdasarkan leaflet promosi benih bawang merah PT. Sang Hyang Seri (2004), produktivitas bawang merah dengan benih umbi dapat mencapai 14 ton/ha. Karenanya, produktivitas bawang merah di Indonesia belum mencapai maksimal. Salah satu cara untuk meningkatkan produktivitas bawang merah adalah dengan cara intensifikasi pertanian, yaitu dengan menggunakan benih yang bermutu tinggi.
Berdasarkan data luas panen bawang merah Indonesia tahun 2003 yaitu seluas 88.029 hektar dan kebutuhan benih biji per hektar sebanyak 3,2 kg per hektar, maka petani Indonesia membutuhkan benih biji yang cukup besar yaitu sekitar 281.693 kg benih biji bawang merah (TSS) per tahun. Sedangkan dengan kebutuhan benih umbi per hektar sebanyak 1,2 ton, maka petani Indonesia membutuhkan benih umbi sebanyak 105.634,8 ton. Peluang inilah yang membuat PT. East West Seed Indonesia (PT. EWSI) berencana untuk memproduksi benih bawang merah.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kelayakan investasi dari usaha pembenihan bawang merah pada PT. East West Seed Indonesia ditinjau dari aspek teknis, aspek manajemen operasional, aspek pasar dan pemasaran dan aspek finansial sehingga dapat menjadi bahan rujukan untuk PT. East West Seed Indonesia dalam memulai usaha pembenihan bawang merah. Kebutuhan benih bawang merah yang cukup besar, sehingga tidak tertutup kemungkinan hasil penelitian ini dapat menjadi bahan pertimbangan bagi investor lain yang ingin memproduksi benih bawang merah.
Penelitian ini dilakukan selama + 3 bulan, yaitu dari pertengahan bulan February 2005 sampai Mei 2005. Pengambilan data primer dilakukan melalui wawancara dengan pihak intern perusahaan dan ekstern perusahaan yang terkait dengan benih bawang merah. Data sekunder didapatkan dari PT. East West Seed Indonesia, East West Seed Philiphine, Dorsing Seed Inc di Amerika Serikat, serta literatur yang berkaitan dengan topik penelitian. Pengolahan data dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif digunakan untuk menganalisis Aspek Teknis, Aspek Manajemen Operasional dan Aspek Pasar dan pemasaran sedangkan analisis kuantitatif digunakan untuk menganalisis Aspek Finansial yang menggunakan Nett B/C, NPV, PBP, IRR dan Switching Value.
Berdasarkan SK. Menteri Pertanian No. 460/KPTS/11/1971, benih terdiri dari : (1) Breeder Seed (BS), (2) Foundation Seed (FS), (3) Stock Seed (SS) dan (4) Ekstension Seed (ES). Benih bawang merah dapat berasal dari benih biji bawang merah (True Shallot Seed) dan benih umbi bawang merah. Studi kelayakan ini terdiri dari lima skenario. Skenario Satu adalah pembenihan biji bawang merah yang melakukan produksi Breeder Seed hingga Ekstension Seed dilakukan di Indonesia. Skenario Dua adalah pembenihan biji bawang merah yang hanya memproduksi Stock Seed di Indonesia dari Function Seed varietas lokal dan memproduksi Ekstension Seed menggunakan seedling company di luar Indonesia. Skenario Tiga adalah pembenihan biji yang hanya menjual benih biji impor (ES). Skenario Empat adalah pembenihan umbi bawang merah yang dalam proses ..dst