Permintaan dan penawaran daging ayam broiler di Indonesia
Abstract
Industri peternakan mempunyai peran yang sangat besar bagi industri pangan nasional secara umum. Ayam broiler sebagai salah satu produk industri peternakan merupakan sumber protein yang dikonsumsi oleh berbagai lapisan masyarakat dengan persentase pangsa konsumsi terhadap daging nasional adalah 45-62 persen. Pertumbuhan pendapatan perkapita, jumlah penduduk. semakin tingginya tingkat pendidikan dan kesadaran masyarakat akan gizi diperkirakan akan meningkatkan konsumsi daging ayam broiler di Indonesia dalam beberapa tahun ke depan.
Permintaan daging ayam broiler di Indonesia dipenuhi oleh produksi dalam negeri. dan impor. Peranan produsen dalam negeri terhadap penawaran daging ayam broiler mempunyai rata-rata sebesar 98.03 persen dalam dua puluh tahun terakhir. Dari segi pelaku, industri ayam broiler didominasi oleh peternak kecil yang menguasai pangsa produksi sekitar 49.5 persen.
Pakan merupakan input utama dalam produksi ayam broiler. Namun industri pakan mempunyai kendala sebab sebesar 43.5 persen dari komponen pakan berasal di impor. Hal ini menyebabkan produksi dan harga pakan tidak stabil dan mudah terpengaruh oleh gejolak eksternal seperti nilai tukar rupiah, harga bahan baku pakan impor di pasar dunia, kondisi negara eksportir dan sebagainya.
Jagung merupakan komponen pakan yang paling utama (51.4 persen), hingga saat ini penggunaannya dalam produksi pakan harus mengandalkan pasokan impor mencapai 40 persen. Hal ini disebabkan produksi dan harga jagung domestik yang belum stabil sebab kualitas, kuantitas dan kontinuitasnya belum terjaga sepanjang tahun. Jagung yang digunakan dalam proses produksi pakan merupakan produk turunan dari permintaan pakan oleh industri ayam broiler, sehingga terdapat keterkaitan antara industri daging ayam broiler, pakan dan jagung satu sama lain.
Penelitian ini bertujuan urtuk menganalisis struktur permintaan dan penawaran daging ayam broiler serta faktor-faktor lain yang mempengaruhinya. Selain itu dilakukan analisis terhadap dampak kebijakan pemerintah dan perubahan faktor eksternal terhadap permintaan dan penawaran daging ayam broiler di dalam regeri. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data time series selama 23 tahun (1981-2003). Analisis persamaan simuitan dilakukan dengan menggunakan metode 2-SLS (Two-Stage 1:as: Square) dalam menduga model yang akan dianalisis. Permodelan yang dimasiikan memenuhi asumsi tidak terdapatnya autokorelasi dan mempunyai nilai R-Sq yang cukup baik berkisar antara 0.7537 Jan 0.9863...