Pengaruh umur dan frekuensi panen pada produksi pucuk kolesom, Talinum triangulare Wild.
View/ Open
Date
2006Author
Sugiarto, Nandang Tatag
Aziz, Sandra Arifin
Kurniawati, Ani
Metadata
Show full item recordAbstract
Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui dan mempelajari pengaruh umur dan frekuensi panen pada produksi pucuk kolesom (Talinum triangulare Wild.). Penelitian ini dilakukan di Kebun Percobaan IPB di Cikarawang, Darmaga, Bogor, bulan Agustus 2005 sampai Maret 2006.
Rancangan yang digunakan yaitu Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang disusun secara faktorial yang terdiri atas 2 faktor dengan 3 ulangan. Faktor pertama yaitu umur panen yang terdiri atas 2 taraf: umur panen 4 Minggu Setelah Tanam (MST) dan umur panen 8 MST. Faktor kedua yaitu frekuensi panen yang terdiri atas 4 taraf yaitu tidak dipanen (0 minggu sekali), 1 minggu sekali, 2 minggu sekali dan 3 minggu sekali. Dengan demikian terdapat 8 kombinasi perlakuan dengan 3 kali ulangan, sehingga terdapat 24 satuan percobaan. Tiap satuan percobaan terdiri atas 3 tanaman, maka secara keseluruhan terdapat 72 tanaman.
Panen yang dilakukan pada saat tanaman berumur 8 MST memberikan pengaruh yang nyata lebih baik terhadap pertumbuhan dan produksi pucuk kolesom. Panen yang dilakukan pada saat tanaman berumur 8 MST menghasilkan bobot basah total tajuk 198.75 g/tanaman dan jumlah tajuk 12 tajuk/tanaman sedangkan pemanenan pada saat tanaman berumur 4 MST menghasilkan bobot basah total tajuk 129.37 g/tanaman dan jumlah tajuk 7 tajuk/tanaman.
Frekuensi panen nyata mempengaruhi pertumbuhan dan produksi pucuk kolesom. Frekuensi panen 1 minggu sekali memberikan pengaruh yang nyata lebih baik terhadap produksi pucuk kolesom bila dibandingkan dengan frekuensi panen 3 dan 2 minggu sekali. Frekuensi panen 1 minggu sekali menghasilkan bobot basah total tajuk 243.45 g/tanaman dan jumlah tajuk 11 tajuk/tanaman, sedangkan frekuensi panen 3 minggu sekali menghasilkan bobot basah total tajuk 202.88 g/tanaman dan jumlah tajuk 12 tajuk/tanaman dan frekuensi panen 2 minggu sekali menghasilkan bobot basah total tajuk 202.48 g/tanaman dan jumlah tajuk 9 tajuk/tanaman, tetapi tanaman yang dipanen di akhir percobaan (kontrol) memberikan pengaruh terbaik terhadap pertumbuhan dan menghasilkan bobot basah total tajuk 258.78 g/tanaman dan jumlah tajuk 9 tajuk/tanaman.
Terdapat interaksi antara umur dan frekuensi panen. Interaksi antara kedua perlakuan secara nyata mempengaruhi tinggi tanaman, jumlah cabang dan jumlah tajuk setiap kali panen. Kombinasi perlakuan umur panen 8 MST dan frekuensi panen 3 minggu sekali nyata menghasilkan jumlah tajuk setiap kali panen tertinggi yaitu 20 tajuk/tanaman.