Hubungan Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Dalam Kawasan (E~tclave) dengan Penggunaan Lahan di Taman Nasional Gunung Halimun (Studi Kasus di Kampung Ciear, Desa Cisarua, Resort Cigudeg)
Abstract
Kawasan Taman Nasional Gunung Halimun (TNGH) dengan luas 40.000 ha memiliki beberapa manfaat, baik langung maupun tidak langsung, yang dapat dirasakan oleh masyarakat sekitar. Diantara manfaat tersebut adalah sebagai penyedia air, kayu bakar, tempat bersawah dan berladang dan lain sebagainya. Dalam kawasan TNGH terdapat tujuh wilayah enclave pemukiman dan satu enclave perkebunan seperti terdapat di Resort Cigudeg, Sub Seksi Wilayah Boigor. Masyarakat Kampung Ciear yang merupakan enclave TNGH menggunakan lahan dalam kawasan sebagai tempat mata pencaharian mereka dengan membuka lahan persawahan dan perkebunan. Kondisi demikian sangat mengkhawatirkan karena dengan semakin bertambahnya jumlah penduduk yang menunhlt terpenuhinya kebutuban hidup sehari-bari, maka kegiatan perambahan hutan taman nasional akan semakin bertambah. Memperhatikan masalah diatas, maka diperlukan upaya penanggulangan perambahan kawasan TNGH, baik untuk kepentingan pemukiman maupun perladangan atau perkebunan. Untuk dapat menentukan tidakan pengelolaan kawasan TNGH yang memperhatikan kepentingan masyarakat sekitar diperlukan data dan informasi yang mutakhir tentang faktor-faktor penyebab penggunaan lahan di dalam kawasan hutan TNGH. Penelitian ini bemjuan unh~k mengetahui karakteristik sosial ekonomi masyarakat enclave dalam kawasan Taman Nasional Gunung Halimun, mengetahui bentuk-bentuk aktivitas yang dilakukan masyarakat enclave, mengetahui besarnya pemakaian lahan oleh masyarakat enclave di TNGH, mengetahui hubungan antara karakteristik sosial ekonomi masyarakat enclave dengan tingkat penggunaan lahan di Taman Nasional Gunung Halimun. Penelitian ini dilakukan di Taman Nasional Gunung Halimun tepatnya yaitu di Kampung Ciear, Desa Cisarua, Kecamatan Cigudeg, Kabupaten Bogor. Kampung ini dipilih karena daerah ini termasuk dalam kawasan (enclove) TNGH dan mempakan enclave terluas dibanding tiga wilahyah enclave laimya di Desa Cisarua.