Sediaan Kandidat Serum Anti-aging Berbasis Kolagen Gelembung Renang Ikan Manyung melalui Teknologi Nano Formulasi
View/ Open
Date
2024Author
Utami, Rahmadiana
Trilaksani, Wini
Hardiningtyas, Safrina Dyah
Metadata
Show full item recordAbstract
Pemanfaatan hasil samping gelembung renang ikan manyung (Arius thalassinus) sebagai alternatif pengganti kolagen terestrial sangat menjanjikan, dengan keunggulan pada aspek fisikokimia (flexibilitas, water absorption, biodegradability, porosity, rigidity) dan aspek sosial sebagai upaya pemanfaatan hasil samping industri perikanan menjadi produk yang bernilai tambah. Karakteristik native collagen menjadi faktor penting dalam pengembangan kolagen dalam sediaan kosmetika. Kolagen tipe I memiliki sifat sulit larut pada pH netral dan memiliki bobot molekul besar sehingga membatasi efektivitas pengaplikasian kolagen sebagai material kosmetika.
Penerapan teknologi nano formulasi pada kolagen perlu dilakukan untuk meningkatkan efektivitas aplikasi kolagen sebagai sediaan serum anti-aging. Teknik nano emulsifikasi mampu merekayasa komponen tidak larut air menjadi larut air dengan proses enkapsulasi menggunakan surfaktan, dengan partikel berukuran nano mampu meningkatkan efektifitas penyerapan kulit. Tujuan penelitian ini adalah memproduksi kolagen dari gelembung renang ikan manyung (Arius thalassinus) menggunakan metode enzimatis dan menentukan jenis dan konsentrasi surfaktan nano kolagen sebagai material sediaan serum.
Penelitiaan ini terdiri dari tiga tahap, yaitu 1) produksi kolagen gelembung renang ikan manyung menggunakan NaOH pada tahap pretretment dan enzim papain 5000 U/g dalam larutan asam asetat 1:20 (b/v) pada tahap ekstraksi, 2) pembuatan nano kolagen dengan perbedaan jenis surfaktan (Polyoxyethylene sorbitan monolaurate (Tween 20), Polyoxyethylene sorbitan monostearat (Tween 60) dan Polyoxyethylene sorbitan monooleate (Tween 80) dengan konsentrasi berbeda (0,5%, 1%, 2%) dan 3) formulasi serum nano kolagen. Hasil penelitian menunjukkan gelembung renang ikan manyung terdiri dari protein 92,66±0,11% dan didominasi asam amino penciri kolagen. Hasil rendemen kolagen gelembung renang ikan manyung sebesar 35,31±0,65% dengan kandungan protein 94,90% dan mengandung asam amino spesifik antara lain (glisina, prolina, alanina, dan hidroksiprolina). Pola elektroforesis yang terdeteksi yaitu subunit α1, α2, dan β dan suhu transisi pada 33,06 °C. Perlakuan sintesis nano kolagen menggunakan teknik gel in water (G/W) nanodispersion terbaik adalah menggunakan tween 60 0,5% dengan ukuran partikel 15,63±1,80 nm, pH 6,95±0,01, indeks polidispersitas 0,552±0,094, potensial zeta -24,10±0,70, dan aktivitas antioksidan dengan nilai IC50 65,23 µg/mL. Modifikasi nano kolagen mengubah gugus fungsi (Amida A, Amida B, Amida I, Amida II, Amida III). Serum nano kolagen memiliki homogenitas yang lebih baik dibandingkan serum native collagen, dengan viskositas 471±0,73 cPs, pH 7,85±0,06, Total Plate Count (TPC) 8,0 x 101 koloni/g, kapang <10 koloni/g dan tidak mengandung logam berat (merkuri, timbal, dan arsenik). Sediaan serum nano kolagen mampu meningkatkan penetrasi kulit dengan persentasi pelepasan kumulatif mencapai 47,51% dalam waktu 24 jam.