Analisis pengaruh kebijakan moneter terhadap volatilitas return di pasar saham bursa efek Indonesia
Abstract
Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki pasar keuangan yang cukup berkembang terutama pasar saham. Pasar saham merupakan suatu kebutuhan bagi Indonesia, karena pesatnya aliran modal merupakan kesempatan guna memperoleh dana pembiayaan bagi pembangunan ekonomi. Perkembangan pasar keuangan terutama pasar saham sangat pesat saat ini di Indonesia. Di pasar saham, saham-saham yang berasal dari berbagai emiten (saham perusahaan yang terdaftar dilantai bursa) diperjual-belikan dengan nilai transaksi di pasar saham kurang lebih 22 trilliun rupiah per hari. Stabilitas pergerakan nilai saham merupakan suatu hal yang penting bagi kelangsungan transaksi di pasar ini, kondisi yang cenderung sangat tidak stabil akan membuat para pelaku di pasar saham menarik dana yang ada untuk menghindari resiko kerugian investasi. Berbagai faktor baik eksternal maupun internal akan dapat mempengaruhi kestabilan nilai saham tersebut, namun secara teori nilai saham tersebut dapat dipengaruhi oleh kebijakan moneter baik oleh suku bunga maupun jumlah uang beredar. Dimana suku bunga sebagai pembentuk ekspektasi terhadap aktivitas ekonomi di masa yang akan datang dan jumlah uang beredar akan mempengaruhi keputusan untuk konsumsi dan investasi. Bank Indonesia selaku Bank Sentral Indonesia berusaha mencapai tujuantujuan kebijakan moneter dengan mengendalikan suku bunga sebagai instrument kebijakan moneter, kebijakan moneter dapat mempengaruhi sektor riil melalui transmisi kebijakan moneter. Mekanisme transmisi kebijakan moneter umumnya dapat terjadi melalui lima jalur yaitu jalur suku bunga, jalur nilai tukar, jalur harga aset, jalur kredit, dan jalur ekspektasi. Mekanisme transmisi kebijakan moneter jalur harga aset yaitu melalui pasar saham dihubungkan terhadap ekonomi riil melalui pengaruhnya atas pengeluaran konsumsi dan pengeluaran investasi, selain itu kebijakan moneter sebagai salah satu pembentuk ekspektasi para pelaku pasar saham terhadap aktivitas ekonomi di masa yang akan datang. Penelitian ini menganalisis pengaruh kebijakan moneter terhadap volatilitas return di pasar saham, dimana yang akan dilihat pada penelitian ini adalah untuk membuktikan ada atau tidaknya pengaruh antara suku bunga dan jumlah uang beredar terhadap volatilitas return tiap sektor di pasar saham.Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder berupa data time series dari tahun 2000 sampai dengan tahun 2008. Data tersebut diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS), Bank Indonesia (BI), Bursa Efek Indonesia (BEI), dan instansi-instansi terkait lainnya. Hasil penelitian menunjukan bahwa volatilitas return untuk tiap sektor di pasar saham tidak semuanya dipengaruhi oleh suku bunga dan jumlah uang beredar, terdapat beberapa sektor yang tidak dipengaruhi oleh kedua hal tersebut, tetapi jumlah uang beredar secara dominan lebih mempunyai pengaruh terhadap volatilitas return sektor-sektor di pasar saham.