Analisis pendapatan usahatani kubis dengan metode pengendalian hama terpadu di Desa Sukamanah, Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat
Abstract
Seiring dengan adanya peningkatan konsumsi sayuran, produksi sayuran di tingkat nasional pun mengalami peningkatan. Salah satu komoditi unggulan nasional yang mengalami peningkatan produksi adalah kubis. Akan tetapi di daerah sentra produksi sayuran, produksi kubis mengalami penurunan. Kecamatan Pangalengan termasuk salah satu sentra produksi kubis di Jawa Barat mengalami penurunan produksi kubis. Penurunan produksi tersebut diduga karena adanya permasalahan di tingkat usahatani yaitu serangan hama penyakit yang salah satunya berimplikasi pada penggunaan pestisida berlebihan. Ketika harga saprotan meningkat, keterbatasan modal terkait dengan pembelian saprotan membuat petani terkadang berhenti bercocok tanam.
Metode PHT (Pengendalian Hama Terpadu) yang menekankan minimalisasi penggunaan input kimia telah dikenal sebagian petani Pangalengan termasuk petani di Desa Sukamanah melalui kegiatan SLPHT (Sekolah Lapang Pengendalian Hama Terpadu). Akan tetapi dalam sosialisasinya masih menimbulkan keraguan apakah dapat memberikan keuntungan yang layak dan lebih tinggi apabila dibandingkan dengan metode konvensional yang cenderung memakai input kimia dalam jumlah tinggi secara berkala. Untuk itu, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis keragaan usahatani kubis PHT serta menganalisis pendapatan usahatani kubis PHT dan pendapatan usahatani kubis konvensional di Desa Sukamanah, Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.
Pengambilan data dilakukan pada bulan Januari-Februari tahun 2005 dengan teknik pengambilan contoh cluster sampling. Responden terdiri dari dua kelompok yaitu kelompok petani PHT dan konvensional. Responden dipilih secara acak masing-masing 30 responden untuk tiap kelompok. Total responden berjumlah 60 orang. Data yang digunakan pada penelitian ini mencakup data primer dan data sekunder. Data tersebut selanjutnya dianalisis secara kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif mencakup keragaan usahatanj kubis PHT, sedangkan analisis kuantitatif meliputi analisis produktivitas, analisis pendapatan usahatani, dan analisis R/C rasio...dst