Pengaruh bahan organik terhadap fraksi fosfor pada tanah latosol dari Cikabayan, Darmaga
Abstract
Hak cipta miik IPB Univer
Salah satu permasalahan dalam pemanfaatan tanah masam adalah rendahnya ketersediaan fosfor akibat tingginya fiksasi fosfor. Fosfor yang ditambahkan akan segera diikat oleh ion-ion Al dan Fe, oksida/hidroksida Fe dan Al, serta mineral liat silikat yang banyak terdapat pada tanah masam.
Penambahan bahan organik menghasilkan asam-asam organik yang berasal dari proses dekomposisi. Asam-asam organik tersebut mampu membentuk senyawa komplek dan khelat dengan ion-ion logam seperti Al dan Fe, sehingga menurunkan aktivitas ion-ion tersebut dalam mengikat fosfor. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian bahan organik dari kotoran ayam dan Pueraria javanica terhadap ketersediaan dan bentuk fraksi fosfor. Penelitian ini merupakan percobaan faktorial 2 faktor yang disusun dalam rancangan acak lengkap, dengan 3 ulangan. Faktor pertama adalah jenis bahan organik (kotoran ayam dan Pueraria javanica), dan sebagai faktor kedua adalah dosis bahan organik (0; 2,5; 5,0; 7,5; 10 %). Fraksi fosfor organik dan inorganik ditetapkan dengan menggunakan metode pembakaran. Penetapan fraksi P inorganik (P-mudah larut (NH4Cl, IN), Al-P, Fe-P, dan Ca-P) dengan metode Petersen and Corey.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh pemberian jenis dan dosis bahan organik nyata meningkatkan pH tanah, P-tersedia, fraksi P-mudah larut (NHCI, IN), Al-P, Fe-P, Ca-P, P-organik, dan P-inorganik, dan terdapat pengaruh interaksi antara jenis dan dosis bahan organik terhadap semua parameter di atas kecuali Ca-P. Penambahan kotoran ayam memberikan pengaruh lebih tinggi dalam meningkatkan hampir semua parameter di atas dibandingkan dengan penambahan Pueraria javanica, kecuali pada P-organik. Penambahan kotoran ayam dosis 10% memberikan peningkatan pH paling tinggi mencapai 7,1 dimana basilnya tidak berbeda nyata dengan dosis 7,5%.