Pengaruh penundaan pengeringan dan ketebalan hamparan terhadap viabilitas benih kacang panjang, Vigna sinensis, L. Savi ex Hassk
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh penundaan pengeringan dan ketebalan hamparan terhadap viabilitas benih kacang panjang. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Ilmu dan Teknologi Benih Leuwikopo Darmaga, pada bulan Januari - April 2006.
Penelitian terdiri dari dua percobaan yaitu benih warna coklat (percobaan 1) dan benih warna hitam (percobaan 2) dengan menggunakan rancangan kelompok lengkap teracak dua faktor. Faktor pertama adalah penundaan pengeringan yang terdiri dari 2 jam (kontrol), 24 jam dan 48 jam. Faktor kedua adalah ketebalan hamparan +4 cm dan +7 cm.
Hasil percobaan menunjukkan bahwa pada benih warna coklat penundaan pengeringan berpengaruh terhadap semua tolok ukur yang diamati kecuali Daya Berkecambah (DB), persentase benih terserang cendawan dan Berat Kering Kecambah Normal (BKKN), sedangkan pada benih warna hitam penundaan pengeringan berpengaruh terhadap semua tolok ukur kecuali bobot polong akhir. indeks efektivitas pengolahan dan BKKN. Ketebalan hamparan hanya berpengaruh terhadap tolok ukur benih inferior pada benih warna coklat dan vigor benih dengan tolok ukur Kecepatan Tumbuh Benih (KCT) pada benih warna hitam. Interaksi penundaan pengeringan dan ketebalan hamparan hanya berpengaruh terhadap tolok ukur persentase polong terserang cendawan pada benih warna coklat, sedangkan pada benih warna hitam tidak berpengaruh terhadap semua tolok ukur yang diamati. Pada benih warna coklat maupun benih warna hitam semakin lama penundaan pengeringan maka semakin meningkat persentase polong terserang cendawan dan benih inferior serta semakin rendah persentase benih baik dan Ket. Berdasarkan tolok ukur DB dan Ker maka penundaan pengeringan dapat dilakukan selama 48 jam dengan ketebalan hamparan 17 cm pada benih warna coklat, sedangkan pada benih warna hitam penundaan pengeringan dapat dilakukan selama 24 jam dengan ketebalan hamparan ±7 cm.