Isolasi dan seleksi bakteri selulolitik dari kompos jerami padi dengan aktifator kotoran kerbau
View/ Open
Date
2005Author
Nurrohmat, Imam
Hazra, Fahrizal
Santosa, Dwi Andreas
Metadata
Show full item recordAbstract
Percobaan ini dilakukan untuk mengetahui pertumbuhan bakteri selulolitik yang didapat dari kompos jerami padi dengan aktifator kotoran kerbau pada medium padat dan medium cair dengan sumber karbon jerami padi dan kertas.
Percobaan ini dilaksanakan Laboratorium Mikrobiologi dan Bioteknologi Lingkungan, PPLH IPB bekerja sama dengan Indonesian Center Biodiversity and Biotechnologi (ICBB). Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari 2002 sampai bulan Februari 2004.
Bahan yang digunakan yaitu jerami padi dan kotoran kerbau sebagai aktifator nitrogen. Inokulan yang diberikan berasal dari tanah, kotoran ternak dan jerami padi. Bahan untuk sumber karbon yaitu CMC dan Sigmacell-20 (untuk proses seleksi), jerami padi dan kertas (untuk proses penumbuhan).
Proses pengomposan dilakukan dengan menyusun jerami padi, kotoran kerbau dan inokulan (10:5:1) dan diinkubasi selama 4 minggu. Isolasi dari 10 perlakuan pengomposan didapat 49 isolat yang berbeda berdasarkan perbedaan karakteristik morfologi koloni isolat (bentuk, warna, tepian dan elevasi).
Hasil seleksi pada medium Hans modifikasi dengan sumber karbon CMC dan Sigmacell-20 didapat 45 isolat bakteri yang tumbuh (bakteri selulolitik) dan 4 isolat bakteri yang tidak tumbuh (bakteri nonselulolitik). Seleksi selanjutnya dari 14 isolat yang membentuk zona bening, 6 isolat hanya membentuk zona bening pada sumber karbon CMC, 6 isolat membentuk zona bening pada kedua sumber karbon CMC dan Sigmacell-20 dan hanya 2 isolat yang hanya membentuk zona bening pada sumber karbon Sigmacell-20.
Isolat terbaik dipilih berdasarkan rasio zona bening yang terbesar pada
kedua sumber karbon CMC dan Sigmacell-20 yaitu isolat KPS-SP-4, KPS-SW-3, KPS-RW-4, KPS-AY-5.
Proses penumbuhan menggunakan 4 isolat terbaik pada medium padat dan cair dengan sumber karbon jerami padi dan kertas. Pada semua medium padat 4 isolat tumbuh dengan baik ditandai rasio zona bening yang cukup besar.
Pada medium cair jumlah bakteri meningkat terutama pada hari keenam. Jumlah bakteri tertinggi didapat dari isolat KPS-RW-4 dengan menggunakan sumber karbon jerami padi. Nilai pH pada medium dengan sumber karbon kertas lebih tinggi dibandingkan medium dengan sumber karbon jerami. Persentase kehilangan berat bahan paling besar didapat dari isolat KPS-RW-4 dengan sumber karbon kertas...